Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Staf Pengajar ITS Terpilih Jadi Finalis European Inventor Award 2022

Foto : Istimewa

Staf pengajar ITS Surabaya Fahmi Mubarok.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kantor Paten Eropa (European Patent Office/EPO) mengumumkan ilmuwan material Indonesia dan staf pengajar ITS Surabaya Fahmi Mubarok bersama dengan ahli kimia dan insinyur material Spanyol, Nuria Espallargas berhasil dinominasikan bersama untuk memenangkan European Inventor Award 2022 berkat temuan mereka yang memungkinkan bahan keramik yang tidak memiliki titik leleh dipanaskanhingga suhu tinggi untuk disemprotkan ke komponen teknis atau industri.

Temuan pelapis keramik semprot yang inovatif ini dirancang untuk memperpanjang masa pakai komponen yang digunakan di berbagai industri dengan cara memberi perlindungan lebih baik pada komponen-komponen tersebut dari keausan dan paparan bahan kimia.

Industri mobil diharapkan menjadi yang pertama memanfaatkan penemuan baru ini dan diaplikasikan pada rem mobil, truk atau kereta api dan manufaktur kaca. Proyek mendatang yang direncanakan oleh European Space Agency/Badan Antariksa Eropa akan menguji seberapa baik lapisan tersebut menahan abrasi dari pasir di bulan dan Planet Mars.

"Temuan jenius karya Fahmi Mubarok dan Nuria Espallargas berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh para ahli di bidangnya. Mereka secara signifikan meningkatkan usia penggunaan dan daya tahan produk industri, sebuah aspek yang penting dalam ekonomi material," kata Presiden EPO António Campinos, saat mengumumkan finalis European Inventor Award 2022 dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Ide di balik penemuan ini berakar pada studi doktoral, Nuria Espallargas dalam ilmu material dan teknik metalurgi. Nuria tertarik pada fakta beberapa jenis pelapis keramik, yang digunakan di industri karena kekuatannya, ketahanan suhu dan bobotnya yang ringan, diterapkan dalam ruang hampa namun tidak dengan penyemprotan termal di mana bahan dipanaskan hingga suhu lebih dari 2500° C dan diaplikasikan dengan pistol semprot.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top