Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Obituari:

Srihadi Soedarsono, Maestro Seni Lukis yang Humanis

Foto : Istimewa

Maestro seni lukis Indonesia, Srihadi Soedarsono dengan lukisannya yang berjudul "Jayakarta - The Glory of The Past, Present and Future, 2020".

A   A   A   Pengaturan Font

Maestro seni lukis Indonesia, Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo meninggal dunia dalam usia 90 tahun. Kabar berpulangnya Srihadi cepat menyebar bukan hanya di antara sesama seniman, khususnya pelukis, tetapi juga di berbagai kalangan seperti pendidik, pecinta lukisan, dan tentunya kalangan pers.

Hal ini tidak lepas dari latar belakang Srihadi yang selain pelukis, ia juga seorang pendidik, dan punya latar belakang sebagai wartawan pejuang di zaman penjajahan.

Sebagai pelukis, Srihadi adalah maestro. Srihadi adalah generasi penerus dari maestro sebelumnya seperti Raden Saleh dan Basuki Abdullah. Karya-karya Srihadi banyak diburu kolektor seni lukis bukan hanya dari Indonesia saja, tetapi juga Asia dan belahan dunia lainnya. Maka tidak mengherankan jika dalam setiap pameran karya-karyanya, selalu dibanjiri pengunjung yang sebagian besar kolektor papan atas.

Salah satu lukisannya yang sangat terkenal adalah Bedhaya Ketawang. Bedhaya Ketawang adalah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan serta upacara peringatan kenaikan tahta raja. Lukisan Bedhaya Ketawang karya Srihadi penuh unsur spiritual sehingga tarian dalam lukisan seperti hidup.

Srihadi memiliki sisi humanis yang sangat tinggi. Hampir sebagian besar karyanya, tentang manusia dengan segala aktivitasnya. Kalau toh ia melukis Borobudur, itu adalah cerminan tentang peradaban manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top