Sri Lanka Bangkrut, Mengagetkan WNI Harus Antre Berjam-jam Dapatkan BBM dan Gas
Arsip - Seorang wanita menunggu di dalam bajaj di dekat antrean untuk membeli gas elpiji dari distributor, di tengah krisis ekonomi negara itu, di Kolombo, Sri Lanka, 23 Mei 2022.
Ia mengatakan pemadaman listrik bergilir masih terjadi dengan durasi 3-4 jam.
"Sebagian warga masyarakat beralih ke kayu bakar dan sebagian menggunakan listrik dengan penggunaan minimal untuk keperluan memasak, baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan usaha agar tetap bertahan," kata Heru.
KBRI juga telah menyiapkan dan menyalurkan kebutuhan sembako kepada WNI yang membutuhkan.
"Sesuai data Mei 2022 WNI berjumlah 310 orang, dengan konsentrasi di Colombo, Galle, Kandy, dan Nuwara Eliya, " kata Heru.
"Terdapat beberapa WNI yang memutuskan untuk sementara meninggalkan Sri Lanka karena krisis, jadi sifatnya mandiri dan bukan eksodus dalam jumlah yang besar," kata dia.
KBRI belum mengeluarkan imbauan khusus untuk evakuasi namun mendukung dan membantu sepenuhnya bagi WNI yang akan meninggalkan Sri Lanka karena krisis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya