Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Spesifikasi Misi dan Muatan Roket Alpha Firefly yang Berhasil Lepas Landas

Foto : Istimewa

Roket Alpha Firefly.

A   A   A   Pengaturan Font

Roket Alpha Firefly berhasil menerbangkan beberapa satelit kecil ke orbit Bumi untuk pertama kalinya. Roket peluncuran orbital dua tahap setinggi 29 meter itu lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California pada Sabtu (1/10), pukul 12:01 waktu setempat.

Mengusung misi uji coba yang disebut "Alpha Flight 2: To The Black", roket yang dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika, Firefly Aerospace itu membawa tiga muatan kecil, yakni Serenity, TechEdSat-15 (TES-15), dan PicoBus.

Mengutip laman resmi Firefly Aerospace, Serenity sendiri dirancang untuk mengumpulkan berbagai data selama peluncuran. Data yang berhasil diperoleh muatan yang berasal organisasi non profit Teachers in Space itu rencananya akan dibagikan dengan komunitas pendidikan. Sementara TES-15 milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) dalam koordinasinya dengan San Jose State University di California, memiliki fitur "exo-brake" yang dirancang untuk membantu satelit meninggalkan tempat bertengger di orbitnya dengan lebih mulus saat pekerjaan mereka selesai.

Tak hanya itu, Firefly Aerospace mengatakan TES-15 juga membawa eksperimen yang dirancang untuk mengoptimalkan transfer data dari pesawat ruang angkasa kecil itu.

Sedangkan PicoBus dari Libre Space nirlaba membawa lima muatan kecilnya sendiri, mencakup Genesis-L & Genesis-N, dari AMSAT (Radio Amateur Satellite Corporation) Spanyol. Pasangan ini akan mendemonstrasikan sistem pendorong plasma berdenyut atau Pulsed plasma thruster untuk propulsi pesawat ruang angkasa yang digadang-gadang akan membangun warisan untuk misi masa depan. PicoBus juga membawa Qubik-1 dan Qubik-2 dari Libre Space, yang akan melakukan eksperimen komunikasi.

Muatan terakhir, FossaSat-1B asal perusahaan Spanyol Fossa Systems, akan menguji komunikasi dan teknologi penginderaan jauh.

Sebelum keberhasilan ini, peluncuranRoket Alpha Firefly sempat terkendala, di mana salah satu dari empat mesin Reaver tahap pertama roket itu mati sebelum waktu yang ditentukan selama penerbangan uji pertama dari Vandenberg pada September 2021 silam. Walaupun uji coba peluncuran roket Alpha Firefly kedua ini sempat tertunda dari yang direncanakan pada 11 September karena penurunan tekanan helium yang tidak terduga dan prakiraan cuaca yang tidak mendukung, Alpha Firefly berhasil meluncur ke langit California dengan mulus dan mencapai sasarannya sesuai rencana.

Media Space menuturkan dua tahap roket terpisah sekitar 2,5 menit setelah lepas landas, di mana tahap atas berhasil memasuki orbit transfer elips, lima menit setelah itu. Disusul dengan melakukan pembakaran sekularisasi singkat dengan mesin Lightning tunggal sekitar 53 menit setelah peluncuran, lalu bermanuver ke orbit yang ditargetkan berada 300 kilometer di atas Bumi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top