Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Legislatif

Sosialisasi Diri ke Dapil, Tantangan bagi Caleg Baru

Foto : ISTIMEWA

Andrian Habibi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peneliti KIPP Andrian Habibi mengatakan, tantangan terberat yang dihadapi oleh caleg yang baru pertama kalinya ikut Pemilu adalah memperkenalkan diri ke masyarakat hingga akhirnya benar-benar dipilih.

Bagi petahana, kata Adrian, status sebagai wakil rakyat adalah bagian dari menjaga pemilih selama periode mewakilinya. Wakil rakyat yang menjabat harus membina. Dalam artian menjaga pemilih dengan bantuan atau program, sehingga pemilih sudah menetapkan pilihan sejak sebelum Pemilu. "Proses tersebut tidak akan mudah," kata Andrian di Jakarta, Minggu (27/1).

Adrian menjelaskan, bagi caleg baru, apalagi yang masih muda harus bekerja lebih kuat untuk meyakinkan pemilih. Dalam realitas politik, ujar Andri, teori local strong man atau orang kuat lokal pada Pilkada juga berpengaruh pada calegcaleg. Misalnya, caleg harus membaca berapa jumlah suara untuk caleg peraih suara terbanyak di suatu daerah pemilihan (dapil). Lalu, jumlah suara terbanyak dibagi atas jumlah TPS.

"Apabila caleg baru bisa mendapatkan bantuan orang kuat lokal, seperti tokoh masyarakat dan pengusaha, kemungkinan mendapatkan suara akan lebih baik," ujarnya.

Sedangkan untuk mendapatkan pemilih minimal per- TPS, Andrian menegaskan, caleg baru harus membuat daftar nama calon pemilih yang harus dikunj ungi (blusukan) di setiap TPS. Fokus disitu. Sehingga ada pemilih yang terdata dengan cukup ketat sebagai sampel untuk merancang target keberhasilan perolehan suara.

Caleg PDIP Perjuangan untuk DPRD DKI Dapil Jakarta Pusat nomor urut 09, Elvi Diana, mengatakan blusukan wajib dilakukan caleg baru. Blusukan, kata dia, termasuk mengecek dan memastikan alat peraga kampanye (APK) berada di kantong suara yang ditargetkan. Peran logistik sangat menentukan di tengah peta persaingan ketat. Itu sebabnya ia hanya mengincar suara di kantong PDIP.

"Kalau masuk ke kantong lain sangat berat apalagi logistik saya kurang. Persaingan melawan para senior dan petahana juga sulit sehingga saya hanya masuk ke basis pemilih PDIP kemudian rutin blusukan," kata Elvi. rag/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top