Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Solusi Pastoral untuk Masalah Perceraian

A   A   A   Pengaturan Font

"Dalam terang doktrin dan disiplin Gereja, para gembala umat memberikan solusi pastoral yang tepat dan terarah demi kebaikan pribadi bersangkutan, maupun kebaikan umat beriman secara keseluruhan," tulis Ardus Jehaut, penulis buku ini (hlm 60).

Pendampingan pastoral umat yang kawin-cerai-kawin lagi merupakan perwujudan belas kasih Gereja. Mereka yang berada dalam situasi perkawinan iregular ini adalah anak-anak Gereja yang sah. Mereka membutuhkan sentuhan-sentuhan manusiawi di tengah realitas faktual problematik keseharian. Apa sesungguhnya yang mereka butuhkan dari Gereja?

"Yang mereka butuhkan dari Gereja bukan sebuah 'sertifikasi pemberesan situasi' atau pencabutan larangan untuk menerima komuni, tapi Gereja lewat pendampingan yang tulus tanpa diskriminasi membantu menyadarkan bahwa mereka tetap dicintai dan didampingi. Ini penting dalam upaya memahami secara jelas situasi yang mereka hadapi saat ini dengan berbagai konsekuensinya," kata Ardus Jehaut (hlm 104).

Dengan bimbingan gembala umat, mereka dapat menjalankan hidup dengan tenang. Ketika Gereja menjalankan semua ini, maka sesungguhnya sedang membentangkan sayap-sayap belas kasih Allah itu sendiri. Itu berarti, sebagai seorang ibu yang senantiasa mengharapkan terbaik bagi anak-anaknya, Gereja lewat praktis pastoral harus memperlihatkan ketegasan sikap.

Dia mengingatkan bahwa situasi yang sedang dihidupi saat ini bertentangan secara objektif dengan prinsip doktrinal dan disiplin Gereja. Karena itu, mereka harus dipanggil untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top