Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SoftBank Hadapi Rekor Kerugian di Kuartal I Tahun Ini

Foto : istimewa

Masayoshi Son, Ketua dan Kepala Eksekutif SoftBank Group.

A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Miliarder Masayoshi Son, ketua dan kepala eksekutif SoftBank Group telah membuat rekor baru saat melaporkan pendapatan unit investasi Vision Fund untuk kuartal Maret, Kamis (5/11). Namun rekor tentang modal ventura teknologi terbesar di dunia yang telah kehilangan lebih banyak uang dalam satu kuartal sebelumnya itu bukan hal yang baik.

Mengutip Bloomberg, Kirk Boodry, analis di Redex yang mempublikasikan penelitiannya di SmartKarma mengatakan, Vision Fund diperkirakan telah merugi sekitar 18,6 miliar dolar AS pada portofolio publiknya saja selama kuartal yang berakhir 31 Maret, bahkan lebih besar dari rekor penurunan 18,3 miliar dolar AS yang ditandai pada kuartal kedua fiskal. Boodry memperkirakan, itu berarti kerugian untuk unit Vision Fund sekitar 10 miliar miliar dolar AS, terhitung saham SoftBank di setiap dana.

Ini adalah pembalikan drastis dari tahun lalu ketika Son naik ke panggung di Tokyo untuk mengumumkan SoftBank telah menghasilkan lebih banyak uang dalam satu kuartal daripada perusahaan Jepang mana pun dalam sejarah. Perusahaan yang ia dirikan sekitar 40 tahun sebelumnya mencapai laba bersih 1,93 triliun yen (17,7 miliar dolar AS pada saat itu), melampaui perusahaan kelas berat Jepang seperti Toyota Motor dan NTT.

"Ini tidak normal. Investor, pasar mulai khawatir. Ketika berbicara tentang "skala atau potensi kerugian, pasar tampaknya secara umum membangun lebih banyak penurunan," kata Boodry.

Dua Vision Funds SoftBank telah terpukul keras oleh jatuhnya valuasi teknologi karena suku bunga global naik dan Tiongkok memperketat cengkeraman peraturannya pada industri. Coupang Korea Selatan dan Didi Global Tiongkok telah menjadi salah satu hambatan terbesar bagi Vision Fund, dengan masing-masing membukukan penurunan harga saham kuartalan terbesar masing-masing sebesar 40 persen dan 50 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top