Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Soekarno dan Islam di Dagestan

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Demikian juga dengan cerita makam Imam Bukhari. Walaupun tidak ada sumber sejarah resmi, masyarakat Samarkand sampai saat ini meyakini bahwa makam Imam Bukhari dibangun oleh Uni Soviet atas jasa Soekarno. Konon, Soekarno bersedia memenuhi undangan Nikita Khruschev dengan syarat ditemukannya makam Imam Bukhari.

Benar saja, Khruschev memenui syarat itu dan Soekarno sendiri dalam rangkaian kunjungannya tahun 1956 datang ke makam tersebut dengan perjalanan kereta api selama tiga hari. Republik Dagestan adalah salah satu negara bagian di Russia. Ada 22 negara bagian di Russia dengan nama republik karena mayoritas penduduknya bukan etnis Russia.

Walaupun secara resmi nama itu sudah dihapus, masih banyak yang menyebutnya sebagai republik seperti Republik Tatarstan, dengan kepala pemerintahannya bergelar presiden. Sebagaimana Chechnya dan Tatarstan, mayoritas penduduk Dagestan beragama Islam. Bahkan, Menteri Kebijakan Nasional dan Agama Republik Dagestan, Enrik Muslimov, menyebut sekitar 95 persen warga Dagestan beragama Islam.

Secara kasat mata memang terlihat banyak masjid di Dagestan. Para wanitanya sebagian mengenakan jilbab. Tidak sedikit juga yang menggunakan baju modis modern. Bahkan, mereka umumnya berparas cantik karena campuran Persia, Arab, barat, dan lokal. Islam Dagestan cukup toleran dan moderat. Kebanyakan beraliran Sunni seperti Indonesia.

Di Makhachkala terdapat masjid yang diklaim sebagai terbesar di Russia, bahkan Eropa. Masjid Jumma Makhachkala dapat menampung sekitar 17 ribu jemaah. Bandingkan masjid Katedral Moskwa yang hanya menampung 10 ribu. Bahkan saat ini sedang dibangun Islamic Center di tanah seluas 35 ha, dengan masjid berdaya tampung 50 ribu jemaah.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top