Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rencana Bisnis

SMF Pangkas Revisi Target Pinjaman

Foto : ANTARA/HO-SMF

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo (tengah) dalam jumpa pers virtual tekait kinerja semester I-2020 di Jakarta, Senin (27/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana melakukan revisi terhadap target penyaluran pinjaman yang diperkirakan mencapai 30 persen dari target sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 sebesar 13 triliun rupiah karena dampak pandemi Covid-19.

"Sampai akhir tahun ini dampak Covid pasti ada dan itu berapa nanti akan terefleksi dalam revisi anggaran kami yang sedang dalam proses," kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin (27/7).

Menurut dia, revisi RKAP itu juga karena pemerintah memutuskan modal negara untuk penyaluran pinjaman fokus untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Sedangkan, penyaluran pinjaman untuk dua bagian lain yakni KPR untuk aparatur sipil negara (ASN) dan KPR pascabencana diputuskan untuk dilaksanakan tahun ini.

Untuk mendukung revisi target itu, BUMN yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan ini akan konsisten menyalurkan dana jangka panjang khususnya untuk program FLPP dengan jumlah total mencapai 102 ribu unit.

Hingga saat ini, lanjut dia, sudah terserap 75 ribu unit dan sisanya optimistis akan terserap hingga akhir tahun

Strategi lainnya, kata dia, BUMN ini akan konsisten melakukan refinancing seperti yang baru-baru ini dilakukan sebesar 1,2 triliun rupiah agar penyaluran kredit perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa optimal.

"Jadi permintaan rumah tetap kenacang untuk MBR, kami konsisten menyediakan dana untuk itu," katanya.

SMF mencatat selama semester pertama tahun ini realisasi penyaluran pinjaman mencapai Rp4,2 triliun atau baru 32,24 persen dari target 13 triliun rupiah. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top