Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 13 Feb 2025, 18:12 WIB

Skyline, Musisi Muda Jakarta Lepas Single Galau Bertajuk If Only...

Foto: Istimewa

JAKARTA - Musisi muda asal Jakarta, Skyline melepas single bertajuk "If Only..." yang mengangkat team cinta, penyesalan, dan kesempatan kedua. Lagu ini terinspirasi oleh kehangatan dan nostalgia musik tahun 70-an. 

“Lagu ini berasal dari tempat yang sangat pribadi,” ungkap Gerald, nama di balik Skyline melalui keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (13/2). 

“Kita semua memiliki momen di mana kita berharap bisa kembali dan bertahan sedikit lebih lama. 'if only...' adalah cara saya merenungkan perasaan itu dan membagikannya dengan orang lain,” tambahnya.

Dengan lirik yang lembut namun menyentuh hati dan aransemen yang sederhana, "if only..." berbicara kepada siapa saja yang pernah bertanya-tanya tentang "bagaimana jika" dalam cinta. Lirik seperti "Wish that I could just turn back the time, back when I was yours and you are mine," menangkap kerinduan dan rasa sakit dari cinta yang telah hilang.

Pada tahun 2025, Skyline cenderung memadukan jiwa musik tahun 70-an dengan cerita emosional modern. Melalui Skyline, Gerald menghadirkan kembali melodi yang menyentuh hati dan emosi autentik dari era keemasan sambil menjaga pesan yang relevan untuk masa kini. "if only..." adalah contoh cemerlang dari gaya dan gairah unik Skyline.

"if only..." dimulai pada suatu malam yang tenang saat Gerald Timotheus merenung. Saat mengingat kembali kenangan dan jurnal lama, ia mendapati dirinya memikirkan tentang kesempatan yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan dalam hubungan masa lalu. Sejak saat itu, lagu itu terbentuk.

"Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya," jelas Gerald.

"Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju," lanjutnya.

Aransemen lagunya sengaja dibuat sederhana namun megah, dengan membiarkan liriknya menjadi pusat perhatian. Setiap baris terasa seperti halaman dari buku harian, menciptakan hubungan yang intim dan jujur dengan pendengar.

"Saya ingin ini terasa seperti percakapan. Tidak hanya dengan seseorang yang telah meninggal, tetapi juga dengan diri Anda sendiri. Ini tentang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit: Bagaimana jika saya bertahan? Bagaimana jika saya berusaha lebih keras? Bagaimana jika kita punya lebih banyak waktu?" kata Gerald.

"Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya. Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju." "if only..." dimulai pada suatu malam yang tenang saat Gerald Timotheus merenung. Saat mengingat kembali kenangan dan jurnal lama, ia mendapati dirinya memikirkan tentang kesempatan yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan dalam hubungan masa lalu. Sejak saat itu, lagu itu terbentuk," tambahnya.

“if only...” saat ini sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform. Skyline berharap melalui lagu ini pendengarnya dapat merasakan kembali momen-momen yang pernah dimiliki sebelum menjadi kenangan.

Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.