Koran-jakarta.com || Sabtu, 01 Mar 2025, 06:10 WIB

Situ Gede, Oase di Tengah Tasikmalaya

  • Kabupaten Tasikmalaya
  • Situ Gede

Hanya selemparan batu dari pantai bibir pantai Benteng Portugis, menyembul sebuah pulau di tengah luasnya Laut Jawa. Itulah Pulau Mandalika yang masih asri dan selalu menanti wisatawan untuk menjelajahi pesonanya.

Situ Gede, Oase di Tengah Tasikmalaya

Ket.

Doc: ANTARA/Adeng Bustomi Situ Gede, Oase di Tengah Tasikmalaya

Situ Gede menyuguhkan panorama alam yang memikat berupa pemandangan perairan, pepohonan hijau, dan pulau di tengahnya. Pesonanya sejak lama menjadikannya ikon wisata bagi Kabupaten Tasikmalaya.

Foto: ANTARA/Adeng Bustomi

Kabupaten Tasikmalaya memiliki beberapa gunung Gunung Bongkok 975 (meter di atas permukaan laut/mdpl), Gunung Galunggung (2.167 mdpl), dan Gunung Cakrabuana (1721 mdpl). Gunung-gunung ini membentuk langkap indah dan menjadi sumber ketersediaan air sepanjang tahun.

Di antara beberapa objek wisata di Tasikmalaya Situ Gede merupakan salah satunya dari beberapa yang ada di daerah ini. Setelah mengalami revitalisasi, objek wisata alam ini bisa dikatakan menjadi ikon utama wisata alam di Tasikmalaya.

Situ Gede seolah menjadi oase di tengah padang pasir. Tempat ini merupakan pilihan pas untuk menikmati i pemandangan danau yang tenang hingga hutan yang rimbun, setiap sudutnya menawarkan pesona masing-masing.

Alamatnya berada di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi. Lokasinya hanya berjarak 4,5 kilometer ke arah barat laut, dengan waktu tempuhnya hanya sekitar 13 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Foto: ANTARA/Warga

Nama Situ Gede berasal dari bahasa Sunda. Situ artinya danau, dan Gede adalah besar atau luas. Namun danau ini bukan hanya luas namun juga cantic. Sejak zaman kolonial Belanda objek wisata ini telah menjadi tempat rekreasi favorit.

Danau alami ini terbentuk secara geologi dan hidrologi akibat berbagai proses alamiah lainnya. Prosesnya diawali dari pembentukan cekungan alami yang terbentuk akibat aktivitas geologi, seperti pergerakan tanah, erosi, atau perubahan struktur batuan.

Cekungan ini berfungsi sebagai tempat penampungan air secara alami.Pengisian air dari sumber alami seperti air hujan dan anak sungai dan sumber mata air. Mata air alami, yang muncul di sekitarnya mengalir ke dalam cekungan.

Selanjut cekungan tersebut mengalami proses stabilisasi dan pembentukan ekosistem. Setelah terisi air dalam jumlah yang cukup, terbentuklah sebuah danau yang kemudian disebut Situ Gede. Seiring waktu, ekosistem di sekitar danau mulai berkembang, seperti tumbuhnya vegetasi air, pepohonan di sekitarnya, serta munculnya berbagai jenis ikan dan hewan lainnya.

Sebelum menjadi objek wisata Situ Gede sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti irigasi pertanian, untuk mengairi sawah dan ladang di sekitar danau. Perikanan air tawar, dengan budidaya ikan seperti nila, lele, dan mujair. Wisata alam dan rekreasi, terutama setelah kawasan ini mulai dikelola sebagai destinasi wisata.

Foto: ANTARA/Adeng Bustomi

Untuk mencapai tempat wisata ini dari Kota Tasikmalaya kondisi jalannya cukup mulus dengan arus yang cukup lancar. Tidak ada upaya berlebihan untuk mencapai Situ Gede bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Setelah menempuh perjalanan menempuh perjalanan tersebut tibalah di pintu masuk. Tiketnya cukup terjangkau yaitu hanya 5.000 rupiah wisatawan dapat menikmati danau yang memiliki pulau di tengahnya.

Pulau di tengah dana disebut Nusa yang artinya pulau.Daratan kecil ini terdapat makam Eyang Prabu Adilaya yang kerap dijadikan wisata ziarah. Beberapa orang menyeberang perairan danau ke pulau ini untuk melihat keberadaanya.

Eyang Prabu Adilaya, seorang tokoh penguasa di masa silam yang konon telah menjadi legenda bagi masyarakat Sunda. Hingga kini makamnya masih dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Terkait keberadaan makam tersebut, terdapat kisah di baliknya.

Ia merupakan penerus takhta kerajaan Sumedang yang tengah pergi berguru ke Mataram untuk menuntut ilmu agama. Ia pergi bersama istrinya yang bernama Nyai Raden Dewi Kondang Hapa, beserta dua orang pelayannya, Sagulung dan Siliwati.

Selain untuk mengunjungi Eyang Prabu, perahu dengan biaya sewa 10.000 rupiah juga dapat digunakan untuk berkeliling danau yang memiliki pepohonan rindang di sekelilingnya. Keberadaan pohon-pohon tersebut membuat udara sekitar lebih sejuk dan menjadi daya tarik pendatang.

Foto: ANTARA

Terdapat beberapa aktivitas Situ Gede Tasikmalaya yang dapat dilakukan oleh pengunjung, seperti olahraga jalan kaki atau lari. Di kawasan situ tersedia jalur jogging track dan taman yang dapat digunakan untuk aktivitas kardio.

Kesejukan udara dapat dinikmati dari gazebo yang tersedia di sekeliling situ. Menikmati pemandangan danau yang luas dengan airnya yang bening membuat pikiran kembali cemerlang, siap menyambut rutinitas lagi.

Masih di gazebo pengunjung dapat menikmati anek kuliner yang dijajakan di warung-warung. Ada sejumlah tempat makan yang menawarkan hidangan olahan ikan baik ikan air tawar maupun ikan laut. Tenggorokan semakin segar dengan tegukan air kelapa.

Situ Gede juga menyediakan area pemancingan bagi mereka yang hobi memancing. Danau ini memiliki beragam jenis ikan, sehingga menjadi tempat yang ideal untuk memancing. Hasil penelitian menunjukkan jenis ikan yang terdapat di daerah ini yaitu ikan mujair (Oreochromis mossambicus), tawes (Barbonymus gonionotus) dan gabus (Channa striata).

Pengunjung dapat membawa perlengkapan memancing sendiri atau menyewanya di sekitar area wisata. Sedangkan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan setempat meliputi pancing (hook and line), jala (cast net), jaring insang (gill net)

Bagi yang hobi fotografi, Situ Gede merupakan tempat yang sempurna untuk berburu foto. Keindahan danau, hutan di sekelilingnya, serta pemandangan matahari terbenam memberikan banyak peluang untuk mengambil gambar yang menakjubkan. Tidak jarang, Situ Gede menjadi lokasi pilihan bagi para fotografer untuk sesi foto pre-wedding atau foto keluarga.

Foto: ANTARA/Adeng Bustomi

Di Situ Gede dapat juga digunakan sebagai area camping ground atau mendirikan tenda. Pengunjung dapat menyewa tenda-tenda yang dijajakan untuk menikmati suasana pedesaan yang sejuk dan segar. Pada malam harinya, pengunjung dapat menikmati ikan bakar yang dijual oleh penjaja setempat.

Kawasan Situ Gede telah memiliki toilet yang layak sehingga pengunjung yang berkemah dan tidak perlu khawatir jika ingin mandi, cuci dan kakus (MCK). Tempat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan pengunjung dalam menikmati liburan mereka.

Terdapat area parkir yang luas, warung makan yang menyajikan berbagai makanan dan minuman, serta toilet umum yang bersih. Pengunjung juga dapat menemukan area bermain anak, menjadikan Situ Gede sebagai destinasi yang ramah keluarga.  hay

Tim Redaksi:
-
H

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait