Sistem Keamanan BPJS Kesehatan Berlapis  

JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sudah melakukan sistem pengamanan sesuai standar yang berlaku. Sistem keamanan teknologi informasi di BPJS Kesehatan telah disusun berlapis-lapis.
"BPJS Kesehatan terus berupaya maksimal agar data pribadi dan data lainnya tetap terlindungi. kami juga memastikan pelayanan kepada peserta baik di fasilitas kesehatan maupun proses administrasi lainnya tetap berjalan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, kepada Koran Jakarta, Jumat (28/5).
Ghufron mengatakan sistem tersebut tidak serta merta bebas dari peretasan, mengingat sangat dinamisnya dunia peretasan. BPJS tidak pernah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, kerja sama dengan beberapa pihak terkait telah terjalin untuk memperkuat keamanan data. Ghufron menanggapi terkait adanya kabar kebocoran data di lembaga yang dipimpinnya.
BPJS, tambah dia, telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kemenkominfo, BSSN, Cybercrime Mabes Polri, Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan, Kemenko Polhukam, Kemenko PMK, serta pihak lainnya dalam rangka memastikan kebenaran berita tersebut, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya telah meminta Direksi BPJS Kesehatan untuk menelusuri atas kebenaran berita kebocoran data. Diminta direksi segera mengklarifikasi secara transparan atas kondisi yang terjadi serta menindaklanjuti secara hukum jika terdapat bukti-bukti adanya kebocoran data peserta.
"Kami meminta masyarakat tetap yakin dan percaya bahwa BPJS Kesehatan akan tetap memberikan layanan yang sebaik-baiknya bagi seluruh peserta," katanya.