Sistem Biometrik Tak Perlu Kartu
Menteri Sosial Tri Rismaharini berdialog dengan sejumlah anak penerima manfaat usai melakukan pemadanan data bantuan sosial Provinsi Riau, saat kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau, Selasa (31/8/2021).
Pemerintah mengurangi beban ekonomi melalui penerapan kebijakan subsidi secara proporsional dan dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok, kesehatan, serta pendidikan.
JAKARTA - Kementerian Sosial merencanakan sistem biometrik untuk penyaluran bantuan sosial tanpa kartu, terutama untuk penyaluran Bantuan Pangan Nontunai. "Kita buat penyaluran tanpa kartu. Data kami sudah padan dengan data kependudukan, tinggal di-compared," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Rapat Kerja Komite III DPD di Jakarta, Selasa (21/9).
Risma mengatakan, menurut survei, selain beras, uang bansos tersebut seringkali dibelikan rokok dan minuman keras. Atau jika penerima manfaat sedang sakit, tidak bisa membeli kebutuhan pangan di e-Warong, lalu menyuruh anaknya.
Maka, dengan sistem biometrik diharapkan dapat mengendalikan pembelian uang bansos di e-Warong mana saja, sehingga penyaluran bansos menjadi tepat sasaran. "Dengan pengendalian itu, uang tidak akan cair kalau untuk membeli rokok. Belanja hanya bisa dengan biometrik," ujar dia.
Sistem tersebut menurut Risma, sedang dipersiapkan. Tujuannya untuk penertiban penyaluran bansos serta pengentasan kemiskinan dengan pembuatan dasbor laporan. Selain itu, apabila di suatu daerah tidak bisa membeli bahan makanan pokok beras dapat diganti dengan bahan makanan pokok lainnya
seperti sagu.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya