Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Simpanse Gunakan Batu untuk Memecah Kacang Sejak Ribuan Tahun

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di Pantai Gading, sungai kecil yang disebut Audrenisrou berkelok-kelok melewati hutan hujan dataran rendah di Taman Nasional Tai. Di dataran banjir sungai ini, di sebuah situs bernama Nuolo, terdapat beberapa batu yang sekilas tampak sederhana. Tapi bagi mata yang terlatih, mereka adalah jendela ke masa lalu.

Di Pantai Gading, sungai kecil yang disebut Audrenisrou berkelok-kelok melewati hutan hujan dataran rendah di Taman Nasional Tai. Di dataran banjir sungai ini, di sebuah situs bernama Nuolo, terdapat beberapa batu yang sekilas tampak sederhana. Tapi bagi mata yang terlatih, mereka adalah jendela ke masa lalu.

Bentuknya berbeda dengan batu lain yang telah terkikis oleh erosi alam. Batu itu telah dipipihkan secara sistematis dan banyak yang diratakan dan tajam. Jelas, dibentuk dengan tangan untuk suatu tujuan karena dari bentuknya memang merupakan alat. Penelitian menyebutkan, pencipta alat batu itu bukanlah manusia, tetapi kerabat dekat yang tinggal di hutan hujan ini ribuan tahun yang lalu, nenek moyang simpanse modern.

Batu Nuolo ditemukan oleh Julio Mercader dari University of Calgary, Christophe Boesch dari Max Planck Institute of Evolutionary Anthropology, dan rekan-rekannya. Peralatan tersebut menjadi temuan arkeologis yang luar biasa bukti pertama tentang perilaku kera prasejarah di mana pun di dunia.

Bukti bahwa spesimen Nuolo diciptakan oleh simpanse sangat meyakinkan. Kepadatan potongan batu di lokasi, jenis batuan yang disukai, panjang serpihan batu, dan pola keausan sangat mirip dengan alat simpanse modern.

Mereka juga membawa bukti kegunaannya di masa lalu, sebagai palu dan landasan untuk memecahkan kacang. Pada celahnya mengandung butiran pati yang jelas berasal dari kacang. Mercador dan Boesch bahkan berhasil mempersempit asal-usul butiran menjadi tiga kemungkinan spesies, yang semuanya saat ini retak dan dimakan oleh simpanse saat ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top