Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Simpang Siur Jumlah Penumpang dan Korban Kapal Tenggelam, Pengelola KM Ladang Pertiwi Diperiksa

Foto : antara

Pemilik KM Ladang Pertiwi 2, Haji Saiful (dua kiri) dijemput petugas usai turun dari KN SAR Kamajaya di pelabuhan peti kemas, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/5) malam.

A   A   A   Pengaturan Font

MAKASSAR - Pengelola KM Ladang Pertiwi 2 yang selamat usai kapalnya tenggelam di perairan Selat Makassar, dijemput Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya di Pulau Pamantauang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), akhirnya tiba di pelabuhan peti kemas di wilayah Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/5) malam.

Sebanyak empat orang turun dari KN Kamajaya, selanjutnya dijemput anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Sulsel dan menggiring mereka ke dalam mobil untuk menjalani pemeriksaan di kantor polda setempat.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dikeluarkan pihak kepolisian saat membawa empat orang tersebut ke kantor polisi untuk diminta keterangan berkaitan kecelakaan kapal kayu tersebut pada Kamis, 26 Mei 2022.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel Muhammad Rizal, usai menurunkan empat orang tersebut, kepada wartawan mengatakan kapal sandar di pelabuhan pukul 22.15 WITA dengan membawa empat orang, dua juragan dan ABK serta dua orang lainnya pemilik kapal serta kepala desa di Pulau Pamantauang.

Ia menyebutkan, empat orang tersebut masing-masing dua orang korban, satu anak buah kapal (ABK) bernama Mahfud serta, nakhoda kapal/juragan bernamaSupriadi. Dua orang lainnya bukan korban, yakni pemilik kapal KM Ladang Pertiwi 2 atas nama Haji Saiful dan kepala desa di pulau setempatMuhammad Basit.

"Kami membawa empat orang itu dalam rangka menyamakan data sinkronisasi terkait dengan jumlah penumpang yang dimuat pada saat meninggalkan Pelabuhan Paotere dengan tujuan Pelabuhan Pamantauang," katanya pula.

Pihaknya berharap ada sinkronisasi data perkembangan terakhir dengan jumlah penumpang, dari total 31 korban penumpang ditemukan dalam kondisi selamat. Hal ini agar bisa diketahui pasti berapa jumlah korban yang masih dicari.

Selain itu, data korban dalam pencarian bisa saja berubah-ubah. Karena itu, pihaknya masih menunggu laporan, baik dari tim operasi SAR maupun masyarakat termasuk data kependudukan dari kepala desa setempat.

"Karena diperintahkan oleh Bupati untuk mendata semua pulau. Ada lima pulau di sekitaran Pulau Pamantauang itu yang ikut di kapal tersebut, sehingga didata berapa jumlah warga yang naik di atas kapal tadi," katanya kepada wartawan.

Sejauh ini, Basarnas masih menyinkronkan data kemarin selama pencarian hingga di hari ketiga operasi pencarian korban, mengingat saat ini data sementara korban hilang 11 orang, ditemukan selamat 31 orang, dengan data yang ada 42 orangpenumpang kapal.

"Besok pagi akan kami laksanakan konferensi pers dengan pihak polda terkait dengan permintaan data. Saat ini kami menunggu hasil pemeriksaan dari teman-teman Polda Sulsel untuk mengungkap berapa jumlah korban yang sebenarnya yang harus kami cari saat ini," ujarRizal.

Untuk pencarian hari ini, telah diperluas dan dibantu beberapa alutsista dari kapal Polairud Polda Sulsel, TNI AL, serta pihak terkait lainnya untuk mencari para korban yang dinyatakan hilang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top