Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
catatan akhir tahun

Simalakama PKL Tanah Abang Terus Berlanjut

Foto : ANTARA /Galih Pradipta

ganggu akses jalan l Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). Keberadaan pedagang yang berjualan tersebut menganggu akses pejalan kaki dan pengendara jalan yang melintas di kawasan itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pernah rapi dan tertata. Meski cukup padat, lalu lintas di kawasan ini tetap mengalir tanpa ada sumbatan. Jalanan dan trotoar terlihat steril dari pedagang kaki lima (PKL). Tapi itu dulu, saat Gubernur DKI Jakarta diduduki Joko Widodo yang saat ini dipercaya memimpin negara.

Kala itu, para PKL itu ditempatkan khusus di Pasar Blok G secara gratis berbulan-bulan. Seluruh parkir liar yang ada di jalan dan trotoar pun dibabat habis. Pengunjung pun merasa leluasa saat berburu fesyen di pusat perbelanjaan terbesar se-Asia Tenggara itu. Pedagang yang menyewa kios di dalam Pasar Tanah Abang pun semringah. Hasil jualannya meningkat tajam.

Namun, kondisi ini tak berlangsung lama. PKL yang ditempatkan di Blok G kembali turun ke jalan dan trotoar. Selain karena masa gratisnya habis, para pelaku ekonomi skala kecil ini mengaku sepi pembeli. Sebab, akses pembeli ke Blok G tidak semudah ke blok lainnya. Beragam cara dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meramaikan Pasar Blok G, namun pengunjung ke Blok G ini tetap saja sepi.

PKL pun tumpah ke jalanan. Apalagi, setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan revitalisasi trotoar di kawasan itu. Para PKL semakin dibuat nyaman karena trotoar bertambah lebar dan rata. Beberapa oknum tertentu memanfaatkan kondisi ini. Satu meter persegi trotoar, kabarnya dihargai 500 ribu rupiah per bulan. PKL pun tak menghiraukan tarif itu. Mereka bisa menutupinya dengan penghasilan berjualan di trotoar.

Pasar Blok G pun semakin sepi. Bahkan, pedagang pada blok lainnya mengeluhkan sepi pembeli. Karena PKL itu lebih dahulu mencegat pembeli di jalanan. Kawasan Tanah Abang lainnya pun semakin semrawut. Apalagi, pengguna KRL yang mengakses Stasiun Tanah Abang semakin meningkat. Jumlah PKL semakin membludak. Belakangan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menutup Jalan Jatibaru untuk menampung PKL itu. Sebanyak 400 tenda disiapkan sebagai lapak baru bagi PKL di jalanan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top