Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kenaikan Tarif

Sikap Warga Beragam soal Tarif Ojek Daring

Foto : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Menunggu penumpang I Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/3). Kemenhub membuat kisaran tarif ojol bagi area Jabodetabek tanpa potongan (nett) dengan batas bawah 2.000 rupiah/km dan batas atas 2.500 rupiah/km.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Warga sikapi beragam keputusan Kementerian Perhubungan yang menetapkan tarif ojek daring untuk zona dua dengan tarif biaya jasa bawah sebesar 2.000 rupiah dan tarif minimal 8.000-10.000 rupiah.

"Saya tidak masalah dengan kenaikan tarif per kilometer untuk ojek daring, saya butuh soalnya," kata Theresia Sinandang saat dijumpai di titik pejemputan ojek daring Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).

Berbeda dengan Theresia yang merupakan pekerja kantoran, Michael yang merupakan mahasiswa di salah satu universitas swasta Jakarta tidak setuju dengan perubahan tarif tersebut. "Menurut gue cukup membebankan, apalagi kayak gue yang masih mengandalkan uang orang tua dan tidak ada kendaraan," kata Michael.

Bukan hanya Michael yang merasa aturan ini membebankan pengguna, salah satu pegawai kantoran di daerah Jakarta Selatan Veronika juga mengakui hal tersebut. "Ya saya rasa untuk tarif jarak dekat tidak terasa, tapi kalau jarak jauh pasti terasa, saya akan mulai coba transportasi umum seperti Transjakarta deh," kata Veronika.

Walaupun masih ada yang tidak setuju namun tidak sedikit yang mendukung kebijakan ini, alasannya beragam mulai dari pelayanan hingga fasilitas. "Saya setuju karena saya berharap agar pengemudi ojek daring tidak ngomel saat dapat pesanan jarak jauh," kata Nur, mahasiswa Universitas Bina Nusantara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top