Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 13 Apr 2023, 21:00 WIB

SIC Bekali Siswa SMK Coding dan Programming untuk Rancang Produk IoT 

samsung kampus

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang memungkinkan konektivitas jaringan dan kemampuan komputasi meluas ke objek, sensor, dan barang sehari-hari. Konektivitas ini memungkinkan perangkat menghasilkan, bertukar, dan mengonsumsi data.

Potensi pendapatan jasa pelayanan berbasis IoT atau e-services, menurut sejumlah lembaga, mencapai 2,46 miliar dollar AS pada 2022. Volume pasar ini diprediksi meningkat menjadi 3,87 miliar dolar AS pada 2026. Namun sampai saat ini masih banyak tantangan dari sisi tenaga kerja, infrastruktur, hingga riset.

Di tanah air, pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan IoT telah menjangkau berbagai lini usaha, seperti manufaktur, energi, perikanan, bahkan finansial dan e-commerce. Bentuk lain pemanfaatan IoT adalah dalam perangkat penunjang pekerjaan dan rumah tangga. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mencatat, IOT di Indonesia tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahun.

Memahami akan tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang IoT, Samsung Electronics Indonesia memberi pelatihan keterampilan IoT bagi talenta muda Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC). SIC melatih talenta muda Indonesia dengan keterampilan IoT dan design thinking untuk membangun solusi-solusi IoT yang nyata dan bermanfaat untuk memecahkan masalah sehari-hari di sekitar kita.

"Dengan kompetensi tersebut, kami berharap para peserta SIC akan memiliki daya saing yang tinggi dengan keterampilan abad 21 di tengah arus deras digitalisasi dan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," kata Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia. Ennita Pramono melalui keterangan tertulis Rabu (13/4).

SIC Batch 4 2023/2024 telah memasuki stage 2, yaitu Innovation Hackaton. Dari total 4.390 siswa SMK dan MA yang mendaftar SIC Batch 4, sebanyak 1.106 siswa lolos ke Stage 2: Innovation Hackaton. Mereka selanjutkan akan mengikuti pelatihan selama 5 minggu.

Innovation Hackathon adalah pelatihan untuk melatih empati dan keterampilan pemecahan masalah yang saat ini penting dikuasai dalam bagian keterampilan abad 21. Misi utamanya menyelesaikan masalah yang ditemukan sehari-hari dengan teknologi IoT.

"Ide solusi nantinya akan dikembangkan menjadi prototipe produk IoT. Materi yang akan disampaikan dalam tahap Hackathon Innovation adalah Problem Definition-Explore, Ideation-Experiment, Prototyping-Imagines, dan Pitching Storytelling," terang Ennita.

Pada stage ini para peserta akan mendapat pelatihan dari para mentor profesional untuk menemukan masalah sehari-hari di sekitar mereka. Mereka juga harus bisa mengidentifikasi solusinya, dan mendesain sebuah solusi digital yang bisa mereka kembangkan menjadi sebuah produk nyata.

"Dari pelatihan tersebut diharapkan akan terbentuk landasan yang kuat dalam menghadapi pembelajaran lebih lanjut di lapangan maupun dalam mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka mencapai karier di masa depan," kata William Hendradjaja, Co-Founder Skilvul.

Dalam pengembangannya peserta bersinggungan dengan Coding and Programming dengan bahasa pemrograman Python dan penggunaan perangkat mikrokontroler, Rasberry Pi 4 serta beberapa alat sensor tambahan. Di akhir rangkaian pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mewujudkan prototipe produk IoT, meningkatkan keterampilan mereka sebagai pembuat (creator) bukan hanya pengguna (consumer).

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.