Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Siasat Petani Muda Sriharjo Atasi Keterbatasan Lahan Pertanian

Foto : EKO S PUTRO

BUKIT PERTANIAN I Dari kiri, Kepala Desa Sriharjo, Titik Istiyawatun, Profesor Sigit Supadmo Arif, dan Ketua Taruna Tani, Anton dengan latar belakang spot utama wisata desa Srikeminut (Sriharjo, Kedungmiri, Wunut), Imogiri, Bantul, DIY berupa bukit pertanian kuno dengan sistem terasering yang mengagumkan.

A   A   A   Pengaturan Font

Prof Sigit, sebut Titik, dalam beberapa tahun terakhir melakukan pendampingan di Desa Sriharjo.

Wisata Perdesaan

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Sigit Supadmo, kala menyambangi desa yang didampinginya mengisahkan situasi desa pada hari-hari ini berada dalam situasi yang tidak ideal, namun tetap ada peluang yang muncul dari tren wisata perdesaan. Gagasan Profesor Sigit sederhana, yakni bagaimana mengenalkan teknologi pada sektor pertanian sekaligus menghubungkannya ke pariwisata.

"Kita berikan pelatihan untuk petani muda bagaimana cara bercocok tanam komoditas hortikultura, perikanan, peternakan, dan bagaimana bisa menjualnya juga sebagai paket wisata," terangnya.

Menurut Sigit, anak-anak muda di perdesaan menghadapi pilihan untuk tetap tinggal di desa atau merantau ke kota. Jika pergi ke kota, ke Yogyakarta misalnya, mereka bisa menjadi buruh di pabrik, perhotelan, penjaga toko, dan pekerjaan-pekerjaan yang upahnya paling banter sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR) berkisar 1,5 juta - 2 juta rupiah per bulan. Tapi dengan pendapatan itu, mereka harus mengeluarkan biaya untuk kos dan makan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top