Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Siasat Petani Muda Sriharjo Atasi Keterbatasan Lahan Pertanian

Foto : EKO S PUTRO

BUKIT PERTANIAN I Dari kiri, Kepala Desa Sriharjo, Titik Istiyawatun, Profesor Sigit Supadmo Arif, dan Ketua Taruna Tani, Anton dengan latar belakang spot utama wisata desa Srikeminut (Sriharjo, Kedungmiri, Wunut), Imogiri, Bantul, DIY berupa bukit pertanian kuno dengan sistem terasering yang mengagumkan.

A   A   A   Pengaturan Font

Berkat dukungan Ibu Kades, Taruna Tani yang dipimpinnya mendapat kepercayaan mengelola tanah 2.000 meter persegi persis di spot utama wisata Bukit Sriharjo. Hortikultura jadi pilihan karena panen cepat, bisa sepekan sekali panen. Beda dengan padi yang empat bulan panen dan bisa diserang monyet saat kemarau.

Dengan konsep Eco Wisata, Desa Sriharjo kini dikunjungi 2.500-an pesepeda pada tiap akhir pekan, mulai Jumat hingga Minggu.

"Kalau Anton bisa maksa 2.500 pesepeda itu beli sayur dan juga makan di sini rata-rata habis 50 ribu rupiah, sudah ada tambahan uang masuk 125 juta rupiah per pekan atau 500 juta rupiah sebulan," timpal Titik.

Mereka pun berharap ada kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bantul untuk menyelesaikan masalah kera ekor panjang dan juga meningkatkan potensi wisata Sriharjo. "Kalau mereka punya lahan sayur sendiri, punya ternak dan bisa jualan paket wisata pertanian dan peternakan, maka tidak ada lagi pemuda yang meninggalkan desa," pungkas Sigit.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top