Siapa Jenderal Tiani, Kepala Paspampres yang Mengkudeta Presiden Niger?

JAKARTA - Jenderal Abdourahamane Tiani (59), kepala pasukan pengawal presiden Niger yang mengambil alih kekuasaan setelah kudeta militer, adalah seorang veteran tentara yang telah menggagalkan pemberontakan serupa di negara Afrika Barat yang bergolak itu.

Tiani menghindar dari perhatian publik meskipun memiliki karir militer yang luar biasa yang membuatnya memimpin unit elite beranggotakan 700 orang sejak 2011 hingga sekarang.

"Dia tidak terkenal di luar kalangan militer. Dia adalah seorang pria di belakang layar, kuat," kata Ibrahim Yahaya Ibrahim, seorang peneliti di lembaga pemikir International Crisis Group.

Pada Jumat, Tiani menyatakan dirinya sebagai pemimpinsetelah melakukan pengambilalihan kekuasaan pada Rabu ketika anggotanya menangkap Presiden Mohemed Bazoum dan mengurungnya di istana kepresidenan.

Niger adalah negara yang sangat miskin tetapi memiliki cadangan uranium yang sangat besar.Negara ini telah mengalami empat kali kudeta sejak merdeka dari Prancis pada 1960. Beberapa upaya kudeta gagal, dan saat ini berada dalam pergolakan kekerasan jihadis seperti tetangganya.

Sementara Presiden Bazoumadalah pemimpin terpilih pertama yang menggantikan pemimpin lainnya sejak kemerdekaan. Ia merupakan sekutu utama Barat dalam memerangi militansi di Afrika sub-Sahara.

Tiani adalah sekutu setia mantan presiden Mamadou Issoufou, pendahulu Bazoum, yang mengangkatnya sebagai kepala pengawal presiden pada 2011.

Bazoum mempertahankannya setelah mengambil alih kekuasaan dari Issoufou yang menjalani dua masa jabatan. Namun hubungan di antara mereka memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menurut sumber yang dekat dengan Bazoum.

Sumber AFP mengatakan, Bazoum saat itu sedang mempertimbangkan akan mengganti Tiani.

Sementara itu, Tiani mulai menghindari "upacara dan kegiatan resmi" presiden dan mengirim wakilnya Kolonel Ibroh Amadou Bacharou, juga anggota junta baru, untuk mewakilinya, kata sumber yang dekat dengan Bazoum.

Berani dan populer

Sumber lain yang dekat dengan Bazoum mengatakan, pengganti Tiani akan diputuskan pada rapat kabinet bulan ini.

Tiani berasal dari Filingue, zona gersang sekitar 200 km barat laut ibu kota Niamey.

Dia pernah bertugas dalam misi PBB dan blok regional Afrika Barat ECOWAS di Pantai Gadingdan Sudan.

Filingue di wilayah Tillaberi yang bergejolak, telah berulang kali diserang selama hampir delapan tahun oleh gerilyawan yang terkait Al-Qaeda dan kelompok ISIS serta jihadis dari negara tetangga, Nigeria.

Wilayahnya luas, kira-kira seukuran Korea Selatan, memiliki sekitar 150.000 pengungsi internal, menurut PBB.

Kritikus Tiani mengatakan dia sosok yang controversial, tetapi orang-orang terdekatnya menggambarkan dia "berani" dan "populer".

"Bagaimana dia bisa memimpin anak buahnya dalam putsch jika mereka tidak percaya padanya?"kata Issa Abdou, tokoh masyarakat sipil.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan Tiani, di bawah pemerintahan Issoufou, telah "mengubah pasukan pengawal presiden menjadi mesin kuat yang dilengkapi senjata canggih".

Tiani di masa lalu menolak beberapa tawaran kudeta, terutama pada 2021 dan 2022.

"Jenderal Tiani adalah perwira yang telah membuktikan dirinya di lapangan," kata mantan prajurit Amadou Bounty Diallo.

Junta baru terdiri dari perwira senior, termasuk Salifou Mody, mantan kepala staf angkatan bersenjata yang dipecat pada bulan April.