Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gejolak Komoditas - Pemerintah Catat 29 Perusahaan Batu Bara Tak Penuhi Kewajiban DMO

Setop Energi Kotor untuk Kelistrikan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dahulu saat kesulitan menjual batu bara, pelaku industri tambang mengemis ke PLN, tetapi sekarang karena harga komoditas global naik, mereka enggan menjualnya ke BUMN listrik tersebut.

JAKARTA - Pasokan batu bara untuk kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terancam terganggu seiring kenaikan harga komoditas tersebut di pasar global. Karena itu, PLN perlu menghentikan pembelian listrik dari pembangkit batu bara dan beralih ke listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Pengamat Ekonomi, Salamudin Daeng, mengatakan jika kebijakan domestic market obligation (DMO) dihapuskan, jalan keluar bagi PLN sekarang tinggal satu yakni mengoptimalkan pembangkit miliknya sendiri. Menurut dia, kemampuan pembangkit EBT milik PLN dan anak usahanya cukup untuk menenuhi konsumsi saat ini, ditambah dengan pembelian dari swasta.

"PLN harus melakukan renegosiasi untuk menghentikan pembelian listrik dari pembangkit batu bara dengan alasan tidak ramah lingkungan dan komitmen pemerintah untuk menekan emisi menuju pertemuan G20 di Bali mendatang," ucapnya pada Koran Jakarta, Rabu (10/8).

Dengan demikian, lanjut Daeng, perusahan swasta pemilik pembangkit dan juga pemilik tambang batu bara mulai sekarang dapat membangun jaringan listrik sendiri dalam rangka menjual listrik mereka ke masyarakat.

Dia menegaskan, ke depan sebenarnya nasib batu bara pun di ujung tanduk. Karena sekarang ini industri perbankan internasional sudah dilarang membiayai tambang dan pembangkit batu bara. Tinggal perbankan di dalam negeri yang masih mengandalkan pasar kredit mereka ke sektor tambang dan pembangkit batu bara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top