Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Afghanistan

Setelah Serangan Bom di Sekolah, Taliban Umumkan Genjatan Senjata

Foto : WAKIL KOHSAR/AFP

Ransel dan buku para korban serangan bom di sekolah putri Sayed Al-Shuhada di Kabul, menjadi tontonan.

A   A   A   Pengaturan Font

KABUL - Kelompok gerilyawan Taliban, Senin (10/5), mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari di Afghanistan untuk merayakan Idul Fitri.

Juru Bicara Taliban, Mohammad Naeem, menyampaikan kabar tersebut melalui akun Twitter resminya sambil menyerukan pesan damai menjelang Idul Fitri.

"Agar mujahidin kembali memberikan suasana damai dan aman kepada rekan-rekan kita selama Idul Fitri sehingga mereka dapat merayakan momen yang menggembirakan ini, semua mujahidin diperintahkan untuk menghentikan semua operasi ofensif," tulis Naeem.

Gencatan senjata dilakukan setelah Taliban selama berminggu-minggu meningkatkan kekerasan yang terus mencekam di negara tersebut.

Deklarasi gencatan senjata itu juga datang dua hari setelah pemboman di luar sebuah sekolah putri di bagian barat Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Korban tewas dalam serangan bom yang menargetkan siswi sekolah di Kabul pada Sabtu (8/5) itu mencapai 85 orang dan 147 orang luka-luka.

Bom mobil itu diledakkan di depan Sekolah Sayed Al-Shuhada, dan dua bom lagi meledak ketika para siswa bergegas keluar karena panik. Daerah itu adalah rumah bagi komunitas besar Syiah dari etnis minoritas Hazara, yang menjadi sasaran di masa lalu oleh ISIS, sebuah kelompok militan Sunni. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Naeem mengatakan para pejuang Taliban telah diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer terhadap pemerintah Afghanistan. Tetapi, mereka siap untuk membalas jika diserang oleh pasukan pemerintah.

Pemberontak Taliban, yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Afghanistan sejak penggulingan mereka oleh pasukan pimpinan AS pada akhir 2001, membantah terlibat dalam pemboman di sekolah tersebut. Taliban malah ikut mengutuk aksi tersebut siapa pun pelakunya.

Pimpinan pemerintah Afghanistan mengatakan Taliban berada di balik serangan mematikan tersebut.

Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Fraidoon Khwazoon, yang memimpin proses perdamaian, menyambut baik pengumuman gencatan senjata Taliban.

Siaga Tinggi

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Ashraf Ghani belum berkomentar dan mereka mengaku akan mengamati gencatan senjata yang diumumkan Taliban ini.

Pembicaraan damai antara kedua pihak yang bertikai di Ibu Kota Qatar, Doha, yang dimulai tahun lalu, tidak menghasilkan kemajuan dan kekerasan malah terus meningkat.

Kabul dalam siaga tinggi sejak Washington mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukan AS pada 11 September mendatang. Para pejabat Afghanistan mengatakan, Taliban meningkatkan serangan di seluruh negeri setelah pengumuman tersebut.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top