Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Setelah Kaum Minoritas Muslim Dapat Kekerasan, Polisi India Akhirnya Hentikan Pembongkaran Rumah Umat Islam di New Delhi

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pihak berwenang tidak lagi melakukan upaya pembongkaran bangunan di Shaheen Bagh, New Delhi, pada Senin (9/5). Mayoritas penduduk di area pemukiman tersebut memeluk agama Islam.

Melansir dari Al-Jazeera, sejumlah buldoser datang ke Shaheen Bagh di tengah kehadiran polisi yang padat. Ratusan warga dan pekerja partai oposisi melakukan aksi ke jalan untuk memprotes upaya ini.

Pihak polisi lalu tiba untuk memaksa buldoser-buldoser di area itu mundur. Dalam kejadian tersebut, tidak ada bangunan yang berhasil dibongkar.

Penggusuran properti ini direncanakan oleh South Delhi Municipal Corporation. Perusahaan kotamadya itu dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP).

Pada 2020, wilayah tersebut merupakan bagian dari titik protes yang sengit. Lalu, parlemen meloloskan RUU yang mengubah undang-undang kewarganegaraan di India.

RUU itu dapat mejadi langkah percepatan naturalisasi untuk minoritas agama yang dianiaya di beberapa negara Muslim. Meski, peraturan itu mengecualikan kaum Muslim. Telah banyak pihak memprotes RUU tersebut sebagai sebuah tindak diskriminatif pemerintah.

Kemudian, sentimen dan serangan anti-Muslim sudah meningkat di seluruh India dalam sebulan kebelakang. Partai BJP kerap ditunjuk sebagai motor penggerak runtuhnya kebebasan beragama di India.

Sejumlah pemerintah negara bagian juga telah melaksanakan upaya pembongkaran properti di beberapa area pemukiman Muslim. Hal tersebut karena turut dipimpin oleh Partai BJP.

Pada April 2022, pihak terkait di Khargone memakai buldoser untuk menghancurkan hampir 50 properti. Sebanyak properti tersebut adalah milik warga Muslim yang dituduh menghasut kekerasan.

Mahkamah Agung pun kemudian sampai harus turun tangan. Pihaknya melakukan penghentian penghancuran terhadap properti muslim di Jahangirpuri, New Delhi.

Sementara itu, pihak Partai BJP membela upaya ini sebagai hal yang sesuai dengan undang-undang. Pihaknya menyebutkan, Partai BJP hanya melakukan pembongkaran properti ilegal yang berdiri di atas tanah negara.

"(Partai BJP) menghancurkan bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah pemerintah. Dan bila ada yang merasa hukum telah dilanggar, mereka dipersilakan untuk pergi ke pengadilan," ujar politikus BJP di Madhya Pradesh, Rajneesh Agarwal.

Masyarakat di Shaheen Bagh merespon kapan waktu pengerahan buldoser. Melihat hal tersebut, banyak bangunan di lingkungan itu telah berdiri selama beberapa dekade tanpa campur tangan dari pihak berwenang.

Sejumlah kelompok hak asasi dan pakar hukum juga mempertanyakan legalitas pembongkaran tersebut. Para pengkritik mengatakan, BJP sengaja memilih properti milik warga Muslim untuk menjadi target penghancuran mereka.

Strategi itu dikatakan adalah upaya terbaru untuk melecehkan dan meminggirkan minoritas Muslim. Pemeluk agama Islam merupakan 14 persen dari 1,4 miliar penduduk India.

Usaha pembongkaran yang terus terjadi ini pun menyusul kekerasan komunal di sejumlah daerah. Urutan bentrokan itu sebabkan beberapa orang terluka dan sebagian lainnya ditangkap.

Hal tersebut memperlihatkan meningkatnya polarisasi agama dan mayoritanisme di bawah partai nasionalis Perdana Menteri India Narendra Modi tersebut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top