Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembangunan

Setelah Infrastruktur, SDM Diperkuat

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A

RATAS SDM - Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas (ratas) peningkatan sumber daya manusia sebagai prioritas setelah pembangunan infrastruktur di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan memperkuat sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain.

"Setelah pekerjaan besar, yaitu infrastruktur sudah kita jalankan selama 3,5 tahun ini, kita akan bergeser kepada pekerjaan besar kedua yaitu investasi di bidang SDM," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada rapat terbatas Peningkatan SDM Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (15/3).

Karena itu, terkait penguatan SDM ini, Presiden ingin pendidikan kepada anak dari usia dini juga diperkuat. "Mulai PAUD (pendidikan anak usia dini) ini perlu pembentukan sebuah karakter bagi anak," ucap Presiden. Lebih lanjut, Presiden mengatakan, selain itu diperlukan juga peningkatan akses kualitas pendidikan, baik menyangkut pendidikan dasar, menengah, serta pendidikan karakter dan budi pekerti yang baik.

"Saya kira sudah sering saya sampaikan mengenai pentingnya vocational school, vocational training, politeknik, dan juga link and match antara industri dan SMK (sekolah menengah kejuruan) kita, serta dengan politeknik kita," jelas Presiden.

Meski begitu, Presiden ingin hal itu terus disinkronkan dengan kementerian terkait, baik Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kemendikbud, Kementerian Agama.

"Yang berkaitan dengan pendidikan di pondok pesantren kita, dan juga yang nantinya berkaitan dengan tenaga kerja juga perlu kita upgrade, dan tentu saja pendidikan vokasional yang ada di SMK memerlukan baik sarana prasarana serta perubahan mendasar cara pendidikan di lapangannya," ujarnya.

Kredit Pendidikan

Presiden lalu mencontohkan adanya student loan di Amerika Serikat. "Saya dapat laporan di Amerika nilai nominal seluruh kredit pendidikan telah melampaui outstanding kartu kredit," tutup Presiden. Presiden lalu menyebutkan pinjaman untuk kartu kredit sebanyak 800 miliar dollar AS, tapi kredit pendidikan mencapai 1,3 triliun dollar AS.

"Ini saya kira sebuah contoh yang mungkin kota dorong agar kredit pendidikan atau student loan ini betul bisa kita kerjakan dalam rangka kita investasi di bidang SDM di Indonesia," tutup Presiden.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan pihaknya akan langsung mensinergikan kementerian terkait dalam penguatan SDM ini. "Memang ini melibatkan semua kementerian karena aspeknya namanya SDM kan menyeluruh," kata Puan.

fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top