Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sesumbar Anak Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang Klaim Penyebab Vladimir Putin Ogah Invasi Ukraina di Era Sang Ayah

Foto : AP

Anak Donald Trump, Eric Trump

A   A   A   Pengaturan Font

Anak dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Eric Trump buka suara terkait Rusia yang melancarkan invasi ke Ukraina. Ia mengungkapkan penyebab Presiden Rusia Vladimir Putin enggan melakukan invasi ke Ukraina saat sang ayah menjadi pemimpin negaranya.

"Putin merupakan mantan Intelijen Uni Soviet (KGB). Dia bisa membaca pikiran orang dan dia tahu Donald Trump adalah orang yang sangat kuat," kata Eric saat diwawancarai Fox, dikutip dari CNN Internasional, Kamis (17/3).

Pernyataan Eric tersebut, dipercaya sebagai gema dari apa yang pernah diungkapkan mantan Presiden AS, George W Bush terkait Vladimir Putin. Menurutnya, Putin merupakan orang yang bisa dipercaya.

"Saya menatap mata pria itu. Saya mendapati dia sangat lugas dan bisa dipercaya," ucap Bush usai pertemuan puncak di Slovenia pada Juni 2011 lalu.

"Kami melakukan dialog yang sangat bagus. Saya merasa sense dari jiwa dia, seorang laki-laki yang sangat berkomitmen untuk negara dan kepentingan terbaik negaranya," lanjut Bush.

Pernyataan Eric terkait Presiden Vladimir Putin membuat penilaian psikologis sang ayah mendapatkan banyak cemoohan.

Sementara, mantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, John Bolton, mengatakan, Putin mungkin menunggu waktu yang tepat untuk menyerang Ukraina. Ini dikarenakan Putin mengira Trump akan menarik AS keluar dari NATO bila terpilih kembali menjadi presiden.

Diketahui, hubungan AS dan Rusia menghangat saat Washington dipimpin Trump. Namun, hubungan AS dengan Ukraina memburuk usai Rusia diduga ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada 2016 lalu, yang berhasil membuat Trump menjadi pemimpin Negeri Paman Sam.

Sebelumnya, Trump mengaku Rusia tak akan berani mencaplok satu inci wilayah saat dirinya menjadi presiden.

"Faktanya mereka tak pernah melakukan ketika saya di sana. Banyak orang bertanya, 'mengapa mereka (Rusia) tak pernah melakukan saat Trump menjadi presiden dan Tiongkok? Dia bilang mereka lebih tahu," kata Trump di South Carolina pekan lalu.

Selain itu, Trump juga sempat menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin genius atas ketegangan yang terjadi di Ukraina. Ini disampaikan Trump saat berbicara di sebuah radio terkait aksi Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.

"Saya kemarin menonton siaran (Putin) di televisi. Saya bilang Ini genius," kata Trump, dikutip dari AFP, Kamis (24/2).

"Putin menyatakan sebagian besar Ukraina sebagai wilayah merdeka. Itu luar biasa," lanjutnya.

Trump mengakui, taktik Putin sangat pintar. Menurutnya, AS bisa menirunya di perbatasan Meksikko, meski tak merinci lebih lanjut maksud perkataan tersebut.

Dalam pernyataan terpisah, Trump mengatakan ketegangan yang terjadi di Ukraina tidak akan terjadi jika pemerintahan ada di tangannya. Menurutnya, krisis di Ukraina tak akan meningkat dan bisa dihindari jika Presiden AS saat ini, Joe Biden menanganinya dengan baik.

"Saya mengenal Vladimir Putin dengan sangat baik, dia tidak akan pernah melakukan apa yang dia lakukan seperti sekarang jika ini terjadi di era pemerintahan Trump. Tidak mungkin!" tuturnya.

Ia mengkritik lemahnya tanggapan pemerintah Biden yang menurutnya tak sesuai dengan tindakan Rusia. Menurutnya, yang dibuat AS malah membuat Putin semakin kaya.

"Sekarang sudah dimulai, harga minyak naik dan semakin tinggi. Putin tidak hanya mendapatkan apa yang selalu dia inginkan tetapi semuanya, karena lonjakan minyak dan gas (membuatnya) semakin kaya," ucap Trump.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top