Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program untuk Rakyat

"Sertifikat untuk Cegah Sengketa Tanah"

Foto : ANTARA/Muhammad Iqbal

Menyalami Warga - Presiden Joko Widodo menyalami warga penerima sertifikat tanah di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (26/9).

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Presiden Joko Widodo menyerahkan 20.000 sertifikat hak atas tanah kepada warga Tangerang. Dari jumlah itu, sebanyak 10.000 untuk Kota Tangerang Selatan, sedangkan 10.000 lainnya untuk warga Kabupaten Tangerang.

"Bapak-ibu sekalian, kenapa sertifikat sekarang ini kita percepat pembuatannya? Karena setiap saya pergi ke kabupaten, provinsi, tidak hanya di Jawa, tapi juga di luar Jawa, banyak sekali sengketa tanah,"

ucap Presiden Jokowi usai secara simbolis menyerahkan 5.000 sertifikat tanah untuk warga Kota Tangerang Selatan dan 5.000 untuk warga dari Kabupaten Tangerang di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/9).

Presiden menjelaskan luas lahan atau tanah yang disertifikasi dari dua kabupaten dan kota tersebut adalah 5.886.544 meter persegi. Jumlah tersebut terdiri dari 4.517.312 meter persegi lahan di Kabupaten Tangerang dan 1.369.232 lahan di Kota Tangerang Selatan.

"Semuanya sudah pegang sertifikat? Bisa diangkat tinggi- tinggi? Berarti sudah pegang semuanya. Ada 10 ribu, coba diangkat lagi mau saya hitung. Kalau sudah pegang ini, mau apa, tidak ada yang mau berani.

Ini tanah saya, ada sertifikatnya," jelas Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden menuturkan alasan mempercepat pemberian sertifikat karena masih banyaknya tanah dan lahan di Indonesia yang perlu disertifikasi, yakni sekitar 126 juta sertifikat.

Dari jumlah tersebut, baru 46 juta yang dipegang oleh rakyat. "Dulu-dulu setahun hanya bisa mencetak 500-600 ribu. Kalau 80 juta artinya apa? Masih butuh 160 tahun, bapak-ibu pegang sertifikat.

Nunggu 160 tahun, bapak-ibu sanggup enggak? Nunggu 160 tahun, sengketa akan semakin banyak," tutur Presiden. Presiden menambahkan, untuk membuat sertifikat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, merupakan pekerjaan yang besar. Namun, kalau targetnya terus dinaikkan akan bisa diselesaikan.

"Tadi disampaikan di Banten, 2023 selesai semua, sehingga sengketa lahan tidak ada lagi. Kalau target, saya ingatkan terus agar selesai semua, karena pegang sertifikat ini hak rakyat," tutup Presiden.

Harus Dilanjutkan

Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidi Halim, mendukung program pembagian sertifikat untuk rakyat dari Presiden tetap berlanjut karena memberi kemudahan masyarakat.

"Program ini harus dilanjutkan, harus diteruskan," kata Wahidin usai mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan 10 ribu sertifikat tanah kepada warga Tangerang Selatan dan warga Kabupaten Tangerang.

Wahidin menyatakan kebijakan Presiden ini dapat mempermudah masyarakat mendapatkan haknya atas kepemilikan tanah secara cepat dan gratis. fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top