Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (26/4). Spekulasi kenaikan bunga acuan secara agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed bakal membebani pergerakan rupiah.

Seperti diketahui, menurut wacana saat ini, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps). Penyesuaian tersebut dinilai akan mendorong penguatan dollar AS.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana menilai sentimen kenaikan Fed Fund Rate (FFR) tersebut akan membuat investor mengalihkan aset dari US Treasury atau emerging markets ke dollar AS. Fikri memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar uang antarbank, Selasa (26/4), cenderung melemah dan berada di kisaran 14.400-14.650 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah di tengah ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi global. Rupiah ditutup turun 92 poin atau 0,64 persen ke posisi Rp14.454 per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.362 per dollar AS.

"Dollar AS naik pada hari Senin karena investor mencari keamanan di tengah ketidakpastian atas prospek pertumbuhan global," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam kajiannya di Jakarta, Senin (25/4).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top