Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sengketa Politik dan Perdagangan Makin Memanas! Tiongkok Blak-Blakan Jelaskan Hubungannya dengan Australia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Utusan China mengatakan hubungan Australia harus diperbaiki sebelum menyelesaikan masalah perdagangan

Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian mengatakan harus lebih banyak pekerjaan sehingga perlu dilakukan untuk mengatur ulang hubungan antara Canberra dan Beijing.

Hal tersebut dikatakan Duta Besar Xiao Qian pada hari Rabu, bahwa kedua negara belum mencapai tahap penyelesaian sengketa politik dan perdagangan.

Mitra dagang terbesar Australia, China, menjatuhkan sanksi pada produknya dari batu bara hingga anggur dan makanan laut setelah Australia mendesak penyelidikan tentang asal-usul COVID-19 dan memberlakukan larangan jaringan 5G pada raksasa telekomunikasi Huawei.

Duta Besar Xiao Qian mengatakan tidak ada pertemuan antara para pemimpin kedua negara dalam beberapa tahun terakhir karena Beijing percaya pertemuan tatap muka dapat memperburuk hubungan yang tegang.

"Itu karena kami tidak percaya pertemuan itu akan membantu memperbaiki hubungan dan kami khawatir pertemuan itu mungkin akan memperburuk keadaan," katanya di National Press Club di Canberra, ibu kota.

Para menteri luar negeri kedua negara bertemu bulan lalu untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, di sela-sela pertemuan G20 di Bali, setelah pemilihan pemerintahan Partai Buruh.

Meskipun ada beberapa kontak antara menteri, "kami belum sampai ke tahap untuk membahas tentang bagaimana menyelesaikan masalah-masalah khusus, masalah politik, masalah perdagangan", tambah Duta Besar Xiao Qian.

Duta Besar Xiao Qian mengatakan itu adalah "awal yang baik saja dan ada banyak yang harus dilakukan untuk benar-benar mengatur ulang hubungan ini".

Stok batu bara melonjak bulan lalu di tengah desas-desus bahwa China akan mencabut larangan tidak resmi atas batu bara Australia sejak 2020.

China juga merupakan pembeli terbesar bijih besi Australia.

Pada hari Sabtu, kedutaan besar China mengkritik pernyataan bersama dari Australia, Jepang dan Amerika Serikat yang menyatakan keprihatinan atas latihan militer China di Selat Taiwan.

Xiao mengatakan Australia tidak boleh salah menafsirkan kebijakan "Satu China". "Mengenai Taiwan, tidak ada ruang untuk kompromi," kata Duta Besar Xiao Qian.

Ditanya tentang komentar duta besar China untuk Prancis bahwa orang-orang di Taiwan perlu "dididik ulang", Xiao menolak menggunakan istilah itu, dan mengatakan orang-orang di Taiwan memiliki perspektif berbeda tentang tanah air.

"Saya pikir pemahaman pribadi saya adalah bahwa begitu Taiwan bersatu, kembali ke tanah air, mungkin ada proses bagi rakyat Taiwan untuk memiliki pemahaman yang benar tentang China," katanya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top