
Senat Selidiki Penangkapan Duterte oleh ICC
Imee Marcos
Foto: AFP/JAM STA ROSAMANILA - Senat Filipina pada Senin (17/3) mengatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan formal atas penangkapan mantan Presiden Rodrigo Duterte dan penyerahannya dengan cepat ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pekan lalu, yang akan mengadilinya atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Duterte, 79 tahun, yang saat ini menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang didakwa oleh ICC, dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan atas pembunuhan selama bertahun-tahun terhadap pengguna narkoba dan pengedar narkoba yang menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia telah membunuh ribuan orang.
Penyelidikan dimulai oleh Senator Imee Marcos, saudara perempuan Presiden Ferdinand Marcos Jr, tetapi juga seorang teman dekat putri tertua Duterte, Wakil Presiden Sara Duterte.
Hubungan kedua keluarga telah retak setelah sebelumnya Marcos Jr bekerja sama dengan Sara Duterte untuk memenangkan pemilihan umum pada2022. Namun kemudian Sara Duterte telah dimakzulkan dengan tuduhan yang mencakup dugaan telah merencanakan pembunuhan terhadap presiden.
“Sebagai ketua Komite Senat untuk Hubungan Luar Negeri, saya menyerukan penyelidikan mendesak atas penangkapan mantan Presiden Rodrigo Roa Duterte karena masalah ini telah sangat memecah belah bangsa,” kata Imee Marcos dalam sebuah pernyataan Senin.
“Sangat penting untuk menentukan apakah proses hukum diikuti dan untuk memastikan bahwa hak-hak hukumnya tidak hanya ditegakkan tetapi dilindungi,” imbuh dia seraya menambahkan bahwa kedaulatan dan proses hukum Filipina harus tetap yang terpenting.
Duterte ditangkap di bandara Manila pada 11 Maret lalu setelah perjalanan singkat ke Hong Kong dan lalu diterbangkan ke Belanda hanya beberapa jam kemudian, di mana ia diserahkan ke ICC.
Saat ini Senat telah menetapkan audiensi publik untuk hari Kamis (20/3) dan mengundang polisi tinggi dan pejabat pemerintah lainnya untuk memberikan bukti.
Beberapa jam setelah penangkapan Duterte, Imee Marcos telah memperingatkan pada konferensi pers bahwa hal itu bisa hanya menimbulkan masalah besar.
Sewa Pengacara
Secara terpisah, seorang pengacara internasional veteran dengan pengalaman ICC bernama Nicholas Kaufman, telah diminta untuk bergabung dengan tim pembela mantan presiden.
“(Mantan) presiden (telah) menunjuk Nicholas Kaufman sebagai pengacaranya,” ucap Wakil Presiden Sara Dutertepada konferensi pers di Den Haag pada Minggu (16/3).
Dalam sebuah email ke AFP, Kaufman mengatakan ia merasa terhormat telah diminta untuk membantu mantan Presiden Duterte dalam menyusun tim pembela di mana peran masa depannya belum ditentukan secara tepat. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 4 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
- 5 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
Berita Terkini
-
Jelang Lebaran, Pemerintah Masif Gencarkan GPM di Berbagai Daerah
-
Mudik Gratis Gelombang II, Pemprov DKI Sediakan 27 Bus Tambahan
-
Jelang Nyepi dan Lebaran, Pertamina Tambah Stok LPG dan BBM di Bali
-
3 Polisi Gugur Saat Gerebek Sabung Ayam, Polri Sampaikan Dukacita
-
TNI Beri Sanksi Oknum Terlibat Penembakan Polisi di Way Kanan Lampung