
Sambut Baik Gencatan Senjata, Ukraina Minta Russia Tulus Akhiri Perang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Foto: Sergei SUPINSKY/AFPJAKARTA - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (15/3) menyambut baik usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari.
Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina mendukung usulan itu sebagai langkah menuju perdamaian dalam konflik dengan Russia.
Menurut Zelenskyy, mitra internasional semakin mengakui upaya diplomatik dari pihak Ukraina. Oleh sebab itu, Russia seharusnya juga merespon dengan menunjukkan niat tulus untuk mengakhiri perang atau menghadapi tekanan yang meningkat.
Jika Russia setuju dengan gencatan senjata kata Zelenskyy, maka mereka harus menunjukkan kemauan untuk mengakhiri perang.
“Itulah yang ditunggu semua orang,” kata Zelenskyy.
Saat berbicara kepada wartawan di Kyiv, Zelenskyy mengatakan bahwa diskusi di Jeddah telah memperkuat posisi Ukraina dan meneguhkan sikap para sekutu negara itu.
Dia menegaskan penolakan Russia terhadap usulan itu tidak hanya akan menunjukkan penentangan terhadap Ukraina, tetapi juga terhadap Trump.
“Putin hanya mencari posisi untuk mencegah perang berakhir,” kata Zelenskyy.
Dia juga membantah laporan Russia tentang pasukan Ukraina yang terkepung di wilayah Kursk, dan menyebutnya sebagai kebohongan Putin.
Zelenskyy mengatakan pasukan Russia berusaha mengepung pasukan Ukraina di wilayah Ukraina, tetapi militer Ukraina menyadari situasi itu.
Dia juga menekankan perlunya jaminan keamanan tertulis bagi Ukraina dan menyinggung isu rekonstruksi pasca-perang yang diusulkan Jerman dan Turki. “Ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan bahwa semua orang percaya perang dapat diakhiri,” katanya.
Soal keanggotaan di NATO, Zelenskyy menegaskan lagi bahwa Russia tidak punya hak veto atas aliansi pertahanan Ukraina.
“Mereka tidak memiliki kewenangan hukum di sini, dan tidak boleh diberi kesempatan menggunakan pengaruh mereka,” katanya.
Zelenskyy menekankan bahwa militer Ukraina yang kuat adalah hal penting bagi pertahanan Ukraina dan keamanan Eropa. Dia juga mendesak tindakan dan komitmen para sekutu untuk membantu militer Ukraina.
Kendali Wilayah
Sehari sebelumnya, Zelenskyy saat berbicara kepada wartawan di Kyiv, mengatakan bahwa masalah kendali wilayah akan menjadi faktor utama pembicaraan gencatan senjata, dan Ukraina tidak akan mengakui wilayahnya yang diduduki sebagai bagian dari Russia.
“Masalah wilayah adalah yang paling sulit setelah gencatan senjata. Karena gencatan senjata membuka jalan bagi kedua belah pihak untuk mengakhiri perang. Dan saya yakin bahwa wilayah, pada kenyataannya, akan menjadi poin yang harus diselesaikan agar memungkinkan untuk mengakhiri perang,” kata Zelenskyy seperti dikutip Interfax-Ukraina sebagaimana dilansir di kantor berita Antara.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Eko S, Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 2 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 3 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
Berita Terkini
-
Juara Indian Wells, Andreeva Kalahkan Petenis Peringkat Satu Dunia Sabalenka
-
Leverkusen Bangkit Untuk Memangkas Keunggulan Bayern
-
Sentimen Domestik Masih Dominan, Simak Proyeksi IHSG, Senin (17/3)
-
Marc Marquez Menang di MotoGP Argentina, Pertahankan Start Sempurna
-
An Se-young Juara All England, Shi Yuqi Angkat Trofi Tunggal Putra