Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 22 Feb 2025, 02:50 WIB

Senat Konfirmasi Kash Patel sebagai Pimpinan FBI

Kash Patel

Foto: AFP/MANDEL NGAN

WASHINGTON DC - Senat Amerika Serikat (AS) yang dikuasai Partai Republik pada Kamis (20/2) mengukuhkan Kash Patel, seorang loyalis setia Presiden Donald Trump, menjadi direktur Biro Investigasi Federal (FBI), lembaga penegak hukum tertinggi negara itu.

Patel, 44 tahun, yang pencalonannya memicu pertentangan sengit tetapi akhirnya sia-sia dari Partai Demokrat, disetujui dengan perolehan suara 51-49.

Pemungutan suara terbagi berdasarkan garis partai, kecuali dua senator Republik, Susan Collins dari Maine dan Lisa Murkowski dari Alaska, yang memilih untuk tidak mengukuhkan Patel sebagai kepala FBI yang beranggotakan 38.000 orang.

Patel sempat menuai kecaman dari Partai Demokrat atas promosinya terhadap teori konspirasi, pembelaannya terhadap perusuh pro-Trump yang menyerang Capitol pada 6 Januari 2021, dan sumpahnya untuk membasmi anggota yang diduga sebagai “negara tersembunyi” yang berencana menentang presiden dari Partai Republik.

Sejauh ini Senat telah menyetujui semua pilihan kabinet Trump yang menggarisbawahi cengkeraman kuatnya pada Partai Republik. Di antara mereka adalah Tulsi Gabbard, yang dikonfirmasi sebagai kepala mata-mata negara meskipun sebelumnya mendukung negara-negara musuh termasuk Russia dan Suriah, dan orang yang skeptis terhadap vaksin, Robert F Kennedy Jr, yang akan menjadi menteri kesehatan.

Senator Demokrat, Dick Durbin, dalam upaya terakhir untuk menggagalkan pencalonan Patel, mengadakan konferensi pers di luar markas besar FBI di pusat Kota Washington DC pada 20 Februari dan memperingatkan bahwa Patel akan menjadi bencana politik dan keamanan nasional jika jadi kepala FBI. Berbicara kemudian di gedung Senat, Durbin mengatakan bahwa Patel adalah orang yang sangat berbahaya dan ekstrem secara politik.

“Dia telah berulang kali menyatakan niatnya untuk menggunakan lembaga penegakan hukum paling penting di negara kita untuk membalas dendam terhadap musuh-musuh politiknya,” kata Durbin.

Patel, yang memegang gelar sarjana hukum dari Universitas Pace dan bekerja sebagai jaksa federal, menggantikan Christopher Wray, yang diangkat sebagai direktur FBI oleh Trump selama masa jabatan pertamanya.

Hubungan antara Wray dan Trump menjadi tegang, dan meskipun ia memiliki sisa tiga tahun dari 10 tahun masa jabatannya, Wray memilih untuk mengundurkan diri setelah Trump memenangkan pemilihan presiden pada November lalu.

Daftar Musuh

Patel adalah seorang putra imigran India kelahiran New York yang menjabat di beberapa jabatan tingkat tinggi selama pemerintahan pertama Trump, termasuk sebagai direktur senior untuk antiterorisme di Dewan Keamanan Nasional dan sebagai kepala staf penjabat menteri pertahanan.

Terjadi perdebatan sengit di sidang konfirmasi Patel pada Januari ketika Partai Demokrat membeberkan daftar 60 orang yang diduga sebagai aktor “negara dalam negara” yang semuanya adalah kritikus Trump, yang Patel masukkan dalam sebuah buku tahun 2022, yang menurutnya harus diselidiki atau dikecam.

Patel telah membantah bahwa ia memiliki “daftar musuh” dan mengatakan kepada Komite Kehakiman Senat bahwa ia hanya tertarik untuk menyeret para pelanggar hukum ke pengadilan. “Semua karyawan FBI akan dilindungi dari pembalasan politik,” kat dia.

FBI telah berada dalam kekacauan sejak Trump menjabat dan sejumlah agen telah dipecat atau diturunkan jabatannya, termasuk beberapa yang terlibat dalam penuntutan Trump karena berusaha membatalkan hasil pemilu 2020 dan salah menangani dokumen rahasia. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.