Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kesehatan Warga - Makorem 064 Bangun Seribu Sumur Bor

Semua Didorong Kolaborasi Atasi "Stunting"

Foto : Mulyana/Antara

PJ Gubernur Banten Al Muktabar menghdiri Bhakti Sosial Gerakan Bersama Pelayanan MKJP (Gerebek) Tahun 2023 Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Persit Candra Kirana Ke-77 di Terminal Ciboleger, Kabupaten Lebak, Rabu.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mendorong semua pihak untuk berkolaborasi guna mengatasi stunting. Semua harus kompak layaknya saat menangani pandemi dengan turun langsung ke lapangan. Sementara itu, Komando Resort Militer 064/Maulana Yusuf Banten, Kamis (19/1), mencanangkan pembuatan 1.000 sumur bor untuk mengatasi angka prevalensi stunting guna menghasilkan air bersih bgi masyarakat.

"Kolaborasi dan turun langsung ke lapangan merupakan perintah langsung Bapak Presiden saat Rakornas di Sentul, Bogor, dalam menangani berbagai permasalahan bersama, seperti kemiskinan ekstrem, stunting, dan ketahanan pangan," kata Al Muktabar saat Bakti Sosial Gerakan Bersama Pelayanan MKJP (Gerebek) Tahun 2023 Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Persit Candra Kirana Ke-77 di Terminal Ciboleger, Kabupaten Lebak.

Al Muktabar yakin dengan kolaborasi yang baik semua pihak, seberat apa pun tantangan dengan mudah bisa diselesaikan. Hal itu sudah terbukti saat penanganan pandemi tahun lalu. Kekompakan itu diakui dunia internasional. "Buah kerja sama, kita dapat melewati masa-masa sulit pandemi dengan baik," jelasnya. Saat itu semuanya kompak. Al pun menginginkan penanganan inflasi, stunting, dan kemiskinan ekstrem juga seperti itu.

Lebih jauh, Al Muktabar mengatakan, pada akhir tahun lalu, angka stunting Banten menurun. Ke depan, dengan pendekatan menyeluruh, dia berupaya pada tahun 2024 nanti angka stunting Banten di bawah 14 persen seperti target Presiden Jokowi.

Ketua Umum Persit Candra Kirana, Rahma Dudung Abdul Rahman, menuturkan kegiatan ini salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat dalam rangka membantu warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Selain itu, juga untuk meningkatkan gotong-royong dan saling memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar. "Selain Baksos, ada juga kegiatan pelayanan kesehatan dan bantuan kepada anak berkebutuhan khusus yang berumur 5-15," katanya.

Seribu Sumur

Sementara itu, Komando Resort Militer 064/Maulana Yusuf Banten mencanangkan pembangunan 1.000 sumur bor untuk mengatasi angka prevalensi stunting dengan memudahkan warga memperoleh air bersih. "Stunting juga dipengaruhi kesulitan untuk mendapat air bersih, " kata Komandan Korem 064/MY Banten, Brigjen Tatang Subarna di Lebak, Kamis (19/1).

Pembangunan 1.000 sumur bor direalisasikan dalam waktu dekat agar 60 persen masyarakat Lebak dapat terpenuhi kebutuhan pasokan air bersih. Selain itu, Korem 064 MY Banten juga akan membangun embung untuk menampung air hujan agar dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.

"Progres pembangunan infrastruktur sarana air bersih nantinya setiap saat dilaporkan, termasuk disampaikan ke media agar masyarakat mengetahui perkembangannya," ujar Tatang. Dia
menambahkah, pembangunan sumur agar tidak ada lagi warga yang mengonsumsi air tidak layak minum.

Penyebab anak-anak stunting itu karena masyarakat mengonsumsi air tidak layak minum, seperti air kolam atau air sungai. Dengan demikian, pembangunan sumur bor dan embung dapat memenuhi ketersediaan pasokan air bersih untuk konsumsi. "Jika masyarakat terpenuhi pasokan air bersih semoga stunting menurun," harap Tatang.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lebak, Tuti Nurasiah, menginformasikan minimnya sarana air bersih dan jamban dapat menimbulkan kasus stunting.

Masyarakat Kabupaten Lebak masih banyak mengonsumsi air tak layak karena tidak tersedia pasokan air bersih. "Kami berharap sarana air bersih dan jamban tersedia bagi keluarga agar tidak ada kasus stunting," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top