Rabu, 29 Jan 2025, 15:55 WIB

Sempat Terendam Air, Ibadah di Vihara Toasebio Glodok Tetap Berjalan

Warga keturunan Tionghoa tengah melakukan sembahyang di salah satu altar di Vihara Dharma Jaya Toasebio di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (29/1/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Vihara Dharma Jaya Toasebio yang terletak di kawasan Glodok, Jakarta Barat, tetap dipadati umat yang beribadah pada Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili meski pelatarannya sempat terendam hingga sebetis pada hari sebelumnya.

Salah satu pengurus vihara tersebut, Andi, yang ditemui di Jakarta, Rabu (29/1), menjelaskan walaupun terkendala cuaca, ia memprediksi vihara tersebut masih akan dipadati umat hingga malam nanti.

Adapun puncak kunjungan umat yang beribadah terjadi pada Selasa (28/1) sore dan malamnya.

"Tahun ini lebih banyak, bisa 700 orang lebih. Itu bakal datang terus dari pagi sampai sore nanti," katanya.

Andi menjelaskan, tahun ini vihara tersebut dikunjungi oleh umat dari berbagai daerah termasuk Medan, Pontianak, dan Kalimantan, yang datang untuk sembahyang dan mengharapkan keberkahan di Tahun Ular Kkayu.

Pada Tahun Baru Imlek ini, vihara tertua di Indonesia itu tampak meriah dengan hiasan lilin-lilin besar dan lampion warna merah yang menerangi area di sekitar altar. Pihak vihara juga mempersiapkan dupa di beberapa titik di dekat altar untuk sembahyang.

Di dalam vihara, pengunjung dapat menemukan hingga 11 altar dengan lilin-lilin yang menyala di meja-meja di bagian depan. Dekorasi altar untuk berdoa didominasi dengan warna merah dan emas.

Sementara itu, halaman depan pintu masuk vihara dipadati ratusan pengemis dari berbagai usia. Pengemis-pengemis tersebut yang datang dari berbagai daerah, berbaris memanjang memenuhi setiap sudut jalan di sekitar vihara.

Mereka tampak datang dengan anak, bahkan ada yang sudah lanjut usia, membawa tongkat dan berharap bisa mendapatkan berkah berupa uang dari para pengunjung.

Para pengemis itu dengan lantang meminta sumbangan dari orang yang melintas dan mendekati pengendara.

"Saya sering datang ke sini untuk mengharap rezeki," ungkap J (53), salah satu pengemis yang rutin mendatangi vihara ini.

Meski enggan mengungkapkan jumlah uang yang didapat, dia mengakui bahwa saat ini banyak lokasi vihara yang dituju untuk meminta sumbangan.

Pengunjung atau umat yang beribadah kerap memberi sumbangan secara sukarela. Namun, tidak jarang para pengemis ini berebut ketika ada yang berhenti untuk memberi angpau atau makanan.

Kehebohan ini sempat menyebabkan aksi dorong-dorongan antarpengemis sehingga petugas vihara harus turun tangan untuk menertibkan.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: