Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semoga Bisa Baca Lagi setelah Operasi Katarak

Foto : KORAN JAKARTA / HENRI PELUPESSY

Operasi Katarak Gratis - Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat (kedua dari kiri) berbincang dengan penderita katarak saat akan operasi gratis di Rumah Sakit Kumala Siwi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin.

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia menjadi negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah penderita katarak di Indonesia sebesar 1,5 persen per dua juta penduduk. Setiap tahun, 240.000 orang terancam mengalami kebutaan katarak. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya sehingga membutuhkan perhatian lebih dari berbagai kalangan.

Tidak terkecuali di Jawa Tengah (Jateng), khususnya di Kabupaten Kudus penderita katarak terus meningkat dan membutuhkan pertolongan karena kondisi ekonomi mereka. Pertolongan dibutuhkan karena sebagian besar dari mereka yang menderita katarak adalah warga yang kurang mampu ekonominya.

Seperti yang dialami Fathonah (70 tahun), penderita katarak asal Kabupaten Kudus ini menjalani operasi gratis. Kegiatan operasi gratris diselenggarakan oleh Sido Muncul, Hariyanto Arbi (mantan juara bulu tangkis nasional) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jateng.

Perempuan yang tidak bisa membaca di usia senja itu mengaku senang mendapat pengobatan gratis katarak di Rumah Sakit Kumala Siwi Kudus. Bersama 37 penderita katarak lainnya, dia berharap dapat membaca Al Quran seperti saat sebelum menderita katarak.

Katarak yang menyerang matanya membuat huruf hijaiah pada setiap lembar Al Quran tidak lagi bisa dilihatnya secara jelas. Bahkan, sampai kabur tak terbaca. "Semoga setelah operasi katarak, bisa kembali jelas penglihatannya. Supaya bisa baca Al Quran lagi, gawe sangu mati (untuk bekal selepas meninggal)," ujar Fathonah, di Kudus, baru-baru ini.

Sebelum menjalani operasi, mereka harus menjalani seleksi. Seleksi dalam hal ini yaitu memeriksa kondisi mata dan menentukan kelayakan calon pasien untuk menjalani operasi.

Direktur Rumah Sakit Kumala Siwi Kudus, Suswanto mengatakan dari hasil seleksi terpilih 37 orang yang siap dioperasi. Umumnya mereka dari golongan masyarakat kurang mampu. Adanya program sosial ini dinilai sangat membantu. Apalagi ada dukungan dari Irwan Hidayat selaku Direktur Sido Muncul dan Hariyanto Arbi.

Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan operasi kali ini merupakan program sosial tahun ketujuh. Bakti sosial kesehatan ini dilakukan sejak tahun 2011. Terhitung sudah ada 51.513 mata yang telah dioperasi berkat program yang dicanangkan Sido Muncul.

"Karena bagi saya, orang yang kehilangan penglihatan itu sudah kehilangan separuh dari hidupnya. Dengan bisa melihat secara jelas, kita bisa menikmati indahnya alam, melihat anak-cucu dan keluarga," ujarnya.

SM/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top