Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Semakin Merana! Tak Punya Tempat Tinggal, Mantan Presiden Sri Lanka Kini Ditolak India Setelah Diusir Singapura

Foto : Reuters

Gotabaya Rajapaksa.

A   A   A   Pengaturan Font

Gotabaya Rajapaksa sepertinya menghadapi lebih banyak masalah setelah mengundurkan diri sebagai Presiden Sri Lanka pada hari Jumat (15/7).

Dikutip dari News 18, Rajapaksa dikabarkan tengah mendekati India sebagai tempat persinggahan selanjutnya, menyusul ultimatum Singapura yang melarang Rajapaksa menetap selama lebih dari 15 hari

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura pada hari Kamis (14/7) mengatakan bahwa Rajapaksa telah "diizinkan masuk ke Singapura dengan kunjungan pribadi" dan ia "tidak meminta suaka. Tak hanya itu, Singapura juga secara tegas mengatakan tidak akan memberikan permintaan suaka.

Sementara Menteri Luar Negeri India S Jaishankar menepis pertanyaan tentang pemberian suaka kepada Rajapaksa dan keluarganya. Ia menuturkan bahwa fokus India saat ini adalah pada situasi ekonomi Sri Lanka.

"Kami tidak terlibat dalam hal-hal lain," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri India juga membantah adanya keterkaitan india dalam perjalanan rajapaksa.

Mereka menegaskan bahwa India tidak memiliki peran dalam perjalanan Rajapaksa dari negara atau dalam memfasilitasi hal yang sama.

"Kami akan terus berdiri bersama rakyat Sri Lanka dan aspirasi mereka (...) melalui cara-cara demokratis dan sesuai kerangka konstitusi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India, seperti dikutip Times of India.

Rajapaksa diketahui meninggalkan Sri Lanka bersama istri dan dua petugas keamanan menggunakan jet militer pada Rabu (13/7) menuju ke Maladewa. Nahas bukan nasib baik, Rajapaksa justru disambut dengan aksi protes.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (14/7), massa aksi diketahui merupakan para ekspatriat Sri Lanka di Maladewa. Mereka menyerukan pemerintah Maladewa untuk tidak memberikan tempat perlindungan bagi Gotabaya Rajapaksa.

Dalam aksinya, puluhan ekspatriat Sri Lanka itu bahkan membawa bendera dan spanduk yang mencela Rajapaksa.

"Teman-teman Maladewa yang terhormat, mohon desak pemerintah Anda untuk tidak melindungi para penjahat," demikian bunyi tulisan spanduk hitam yang dibawa para demonstran.

Rajapaksa mengumumkan tentang keputusannya untuk mundur pada 13 Juli, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya. Massa demonstran menyalahkan Rajapaksa atas krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah membuat negara itu bangkrut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top