Selamat Tinggal Tempat Berbau Tak Sedap Kolong Tol
Warga berjalan di bedeng yang dibangun di kolong Tol Jembatan Tiga, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (1/12).
Foto: ANTARA/Mario Sofia NasutionJAKARTA - Sebanyak 139 kepala keluarga (KK) yang tinggal si kolong tol Angke direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Hunian ini dianggap lebih layak dan meningkatkan kualitas hidup mereka sekaligus dalam rangka menata kawasan perkotaan.
“Terdapat 139 KK yang ber-KTP Jakarta yang dipindahkan ke beberapa lokasi rusunawa yang dikelola Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jakarta,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Jakarta, Kelik Indroyanto. Dia mengatakan ini dalam acara penyerahan kunci kepada penghuni perpindahan kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat (Jelambar Baru) ke Rusunawa Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu.
Kelik menyebut, dari 139 KK itu dengan rincian sebanyak 44 KK terdiri dari 21 unit tipe 30 dengan biaya retribusi 360.000 per bulan dan 23 unit tipe 36 dengan retribusi 550.000 per bulan. Lalu, 95 KK lainnya direlokasi ke Rusunawa Daan Mogot Blok untuk menempati sebanyak 20 unit, Rusunawa Daan Mogot Tower empat unit, Rusunawa Tegal Alur 26 unit dan Rusunawa PIK I Pologadung 45 unit. “Mereka mendapatkan unit tipe 36,” katanya.
Selain 139 KK tersebut, sebanyak enam KK yang sebelumnya bertempat tinggal di kolong tol jembatan Sungai Landak dipindahkan ke Rusunawa Nagrak. Satu KK yang sebelumnya bermukim di kolong tol Fly Over Basura direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek.
Jajaran wali kota di wilayah Jakarta juga tengah memproses, mendata dan memverifikasi kepada warga kolong jembatan dan kolong tol. “Untuk warga kolong jembatan dan kolong tol wilayah lainnya, secara bertahap juga akan dilaksanakan perpindahan ke lokasi rusunawa yang masih tersedia sebanyak 874 unit,” ujar Kelik.
Selain itu, Pemprov Jakarta juga akan membebaskan biaya retribusi selama enam bulan untuk warga kolong jembatan yang baru saja dipindahkan. Namun, untuk pembayaran listrik dan air menjadi tanggung jawab warga masing-masing sesuai dengan penggunaan di setiap unit.
Lebih lanjut, Kelik menyebut Pemprov Jakarta berjanji akan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pendapatan warga setelah mereka menempati unit. “Akan dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pelatihan keterampilan, pemberian bantuan natura dan peralatan serta pemberian akses berusaha atau bekerja dari instansi terkait,” ucap Kelik.
Pemukim liar
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jakarta Marullah Matali memastikan, semua warga yang masih bertempat tinggal di kolong jembatan dan kolong tol akan dipindahkan. Kawasan itu tidak lagi ditempati oleh masyarakat.
“Kami pastikan semua kolong jembatan dan kolong tol di Jakarta tidak lagi ditempati oleh pemukim-pemukim liar. Semua terlayani masuk di dalam skema dan format rumah susun dan hunian yang layak,” kata Marullah.
- Baca Juga: Pameran Memori Antik Tokoh Proklamasi
- Baca Juga: Tari Balet Si Kabayan
Marullah berharap, kegiatan positif ini akan terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat Jakarta yang lebih baik lagi. Adapun penyerahan kunci secara simbolis dilakukan oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Sekretaris Daerah Provinsi Jakarta Marullah Matali. Ant/G-1