Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selamat Tinggal Silicon Valley

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika protokol kesehatan Covid-19 telah dilonggarkan, nyatanya masih banyak yang bekerja dari rumah. Hal ini juga terjadi di sebuah kawasan yang disebut Silicon Valley (SV), tempat perusahaan teknologi dunia bercokol.

Beberapa perusahaan teknologi di kawasan tersebut berpikir untuk meninggalkan kantor dan membiarkan karyawan bekerja dari rumah. Beberapa perusahaan bahkan telah meninggalkan SV dan bekerja dari jarak jauh.

Dalam ajang Tech Tent, Co-founder and CEO of All Turtles and Mmhmm, Phil Libin mengatakan, kantor bagi perusahaannya telah berakhir. Pegawainya bisa bekerja dari mana saja. Ia mengaku, sebelumnya tidak pernah membayangkan bekerja di mana pun, kecuali di SV.

Sebagai kepala eksekutif aplikasi pencatatan Evernote, dulu dia bukanlah penggemar bekerja dari rumah. Bahkan dia melarang rapat melalui video. Saat itu, dia percaya orang-orang perlu berada di ruangan yang sama untuk memberikan kontribusi tepat.

Tapi sekarang, dia telah pindah ke Arkansas dengan usaha terbarunya, Mmhmm. Ini sebuah alat (tool) yang dirancang untuk menghidupkan panggilan video pada Zoom atau Microsoft Teams. Apalagi dia harus menekankan pada keryawan tentang tenaga kerja terdistribusi (distributedworkforce) yang tidak perlu kantor untuk didatangi.

Pada ajang tersebut dia mengatakan, bekerja dari mana saja mengakhiri perjalanan pergi dan pulang kantor. "Kita akan mencoba hal baru. Saya akan minta Anda masing-masing menghabiskan dua jam setiap hari duduk dalam perjalanan," katanya kepada BBC.

"Dua jam di perjalanan tidak produktif. Selama dua jam itu, tidak bisa bekerja dan tidak dapat menghabiskan waktu dengan keluarga. Itu buruk bagi lingkungan dan membuat stress. Ini tidak sehat, " paparnya.

Berkerja dari mana saja membuat orang dapat mengambil tenaga kerja dari negara mana pun secara global (global workforce). Langkah ini sekaligus menjadi pemecah masalah abadi dalam perekrutan tenaga kerja, menemukan orang-orang berbakat.

"Saya tidak akan pernah lagi menulis deskripsi pekerjaan mengiklankan 'mencari insinyur pembelajaran mesin di San Francisco' atau 'mencari desainer grafis di Tokyo.' Sebab 100 persen dari daftar pekerjaan kami sekarang mengglobal," kata Libin.

Ia tidak akan menempatkan batasan geografis pada daftar syarat pekerjaan lagi. Bahkan antara karyawan di Mmhmm dan studio rintisannya bernama All Turtles, yang mempekerjakan sekitar 70 orang, tidak ada di antara mereka yang cenderung menikmati lingkungan kantor lagi. All Turtles bahkan menutup pintu tiga kantor fisiknya tahun lalu.

Mantan bos Evernote itu mengatakan, hal tersulit bagi perusahaan sukses adalah merekrut karyawan terbaik. Solusi sederhananya yang biasa dilakukan adalah memperbanyak jumlah orang yang mampu bekerja.

Pergeseran menuju kerja jarak jauh yang dipicu oleh Pandemi Covid-19 telah menyebabkan terciptanya kredo baru di Mmhmm, yaitu "Orang harus bekerja di tempat ia memiliki pekerjaan terbaik dan tinggal di tempat ia memiliki kehidupan terbaik."

Libin mengatakan, munculnya pekerjaan hibrida (hybrid) dan remote sepenuhnya akan menjadi perubahan besar dan mendalam bagi masyarakat. Itulah mengapa perusahaan modal ventura seperti Sequoia bertaruh begitu besar pada teknologi konferensi video.

"Logika industri modern didasarkan pada gagasan, Anda harus membuat segala macam kompromi ketika masih muda untuk pekerjaan sehingga bisa mendapat uang, pensiun, dan memiliki kehidupan yang diinginkan," kata Libin.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top