Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selamat Idul Fitri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pimpinan Umum Muhammadiyah sudah mengumumkan berdasarkan perhitungan hisab (waktu) lebaran 2018, Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018. Lembaga Falakiyah NU juga memprediksi Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H, lebaran 2018 jatuh Jumat. Diperkirakan pemerintah juga akan menetapkan Idul Fitri 1439 Hijriah atau Lebaran 2018 Jumat besok.

Saat fajar 1 Syawal 1439 H tiba, umat Islam dari segala arah dan penjuru dunia tak henti-hentinya mengumandangkan suara takbir, tahmid, dan tahlil. Ada juga yang melakukan takbir keliling pada malam hari jelang Idul Fitri. Semua itu sesungguhnya merupakan manifestasi kebahagiaan dan ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar setelah ibadah puasa bulan Ramadan.

Takbir dilantunkan sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah. Kalimat tasbih untuk menyucikan- Nya dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Sedangkan kalimat tahmid merupakan bentuk puji syukur kepada-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hamba-Nya. Sementara itu, tahlil untuk memperkokoh keimanan bahwa Dialah Tuhan Yang Mahakuasa.

Hari raya Lebaran puncak pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna berkaitan erat dengan tujuan berpuasa agar manusia bertakwa. Idul Fitri berarti kembali kepada asal kejadiannya yang suci dan mengikuti petunjuk Islam yang benar. Bagi umat Islam yang telah lulus melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan akan diampuni dosanya, sehingga menjadi suci kembali.

Dalam menjalin silaturahmi Idul Fitri akan lebih baik bila tidak hanya berbentuk pertemuan formal seperti halal bil halal, tapi dengan cara datang ke rumah untuk mengikat hubungan kekerabatan.

Umat Islam tentu bersuka cita dan senang menyambut hari kemenangan ini. Tetapi kedatangan Idul Fitri juga disambut dengan rasa sedih. Sebab mereka akan ditinggalkan bulan Ramadan yang penuh berkah, maghfiroh dan rahmat Allah. Banyak pelajaran, hikmah, faedah, dan fadhilah yang didapatkan.

Besok bulan Ramadan akan berlalu, tapi satu yang tidak boleh kita tinggalkan dan harus tetap bersama, yaitu spirit dan akhlak puasa Ramadan. Ini penting agar 1 Syawal menjadi pelajaran lanjutan Ramadan dengan ibadah serta kesalehan sosial yang makin meningkat. Apalagi kata "syawal" itu sendiri berarti peningkatan. Inilah yang harus mengisi 11 bulan ke depan dalam perjalanan hidup.

Seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya akan memiliki sikap tetap istikomah memegang agama tauhid, yaitu Islam. Ia tetap berkeyakinan, Allah itu Maha Esa dan hanya kepadanya kita memohon. Dalam kehidupan sehari-hari dia akan selalu berbuat dan berkata benar, meskipun pahit. Dia tetap berlaku sebagai abid (hamba Allah yang taat).

Mudah-mudahan berkat ibadah selama bulan Ramadan yang dilengkapi dengan menunaikan zakat fitrah, insya Allah, kaum muslim termasuk orang-orang yang kembali kepada fitroh-nya. Apalagi ibadah Ramadan berfungsi sebagai menyucikan jiwa. Sedang zakat fitrah berfungsi sebagai tazkiyatul badan, yaitu menyucikan badan.

Maka, setelah selesai ibadah puasa dan menunaikan zakat, seorang muslim akan kembali kepada fitroh-nya, suci jiwa dan badannya. Dia juga memiliki kepekaan sosial tinggi peduli kepada lingkungan.

Dalam kesempatan berlebaran di hari raya yang suci ini, mari satukan niat tulus dalam sanubari. Kita hilangkan rasa benci, dengki, iri hati, dendam, sombong dan bangga dengan milik hari ini. Mari ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Dengan hati terbuka, wajah berseri-seri, serta senyum manis, ulurkan tangan untuk bermaaf-maafan. Kita buka lembaran baru yang masih putih dan tutup halaman lama yang mungkin banyak kotoran dan noda. Minal aidin walfaizin. Mohon maaf lahir batin. Semoga Allah selalu memberi pertolongan kepada kita semua.

Komentar

Komentar
()

Top