Sekolah Transportasi Diminta Tetap Jaga Kualitas SDM
Sekrjen Kemenhub, Djoko Sasono (atas) saat menghadiri diskusi virtual tentang Tantangan dan Upaya Mewujudkan kinerja layanan yang optimal di masa pandemi melalui Kolaborasi dan Partisipasi.
Foto: IstimewaJAKARTA - Di masa pandemi Covid-19, yang belum tahu sampai kapan berakhir, maka Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agarBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) tetap menjaga kualitas SDM yang ada di sekolah transportasi.
Dikatakan olehSekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono bahwa masa pandemi ini mendorong SDM Kementerian Perhubungan khususnya BPSDMP untuk dapat membangun suatu bentuk atau model dalam menjalankan kegiatan, salah satunya pemanfaatan teknologi Internet, sehingga memungkinkan kegiatan dapat dijalankan kegiatan secara virtual.
"Saat ini industri kerja tidak hanya melihat kemampuan berdasarkan ijazah saja, tetapi juga memerlukan SDM yang memiliki kualitas dan bisa membuat karya yang bermanfaat, terlebih saat ini juga teknologi telah berkembang pesat. Itulah tantangan BPSDMP, bagaimana upaya untuk mecapai apa yang menjadi fokus besar," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/8).
Ditambahkannya, untuk dapat memenuhi hal tersebut, dibutuhkan SDM yang mampu beradaptasi, menjadikan tantangan pandemi menjadi manfaat, untuk menghasilkan karya. Disamping memiliki kemampuan beradaptasi, juga dibutuhkan skill baik individu maupun teamwork. Terutama sebagai SDM di bidang Transportasi, harus ditanamkan motif dalam bekerja.
"Motif bekerja itu penting kita tanamkan, pertama adalah harus bermanfaat baik itu untuk instansi maupun masyarakat, kedua adalah berkualitas sehingga melatih diri kita untuk dapat berprestasi, motif selanjutnya yaitu menjadi inspirasi," kata Djoko.
Senada dengan hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala BPSDMP, Capt Antoni Arif Pribadi menyampaikan, bahwa dalam pembangunan SDM Transportasi perlu penanganan serius, terutama pada revolusi industri 4.0, karena pekerjaan manusia akan digantikan mesin-mesin canggih dan otomasi.
"Oleh karena itu SDM yang dihasilkan harus terhubung dengan industri yg saling mendukung, bukan hanya hubungan bisnis. Dalam hal ini pendidikan vokasi perlu menjawab tantangan kebutuhan akan skill yg spesifik. Pendidikan Tinggi Vokasi dan dunia kerja perlu dilakukan integrasi, melalui Link and match 8+i," katanya.
Kedelapan program tersebut, kata Capt Antoni harus ada keterlibatan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi, yang diikat dengan kerja sama meliputi beasiswa, ikatan dinas, serta donasi dalam bentuk peralatan laboratorium dan simulator. Kunci dari pembangunan SDM ini adalah Kolaborasi.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Semen Padang FC Tahan Imbang Klub Malaysia Super League dengan Skor 2-2
- Kader Golkar DKI Diminta Bekerja Keras Menangkan Cagub Jakarta RIDO
- Menekraf Luncurkan Program Baru di Aceh
- Terus Bertambah, Polisi Tetapkan 22 Tersangka pada Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Komdigi
- Timnas MLBB Putri Raih Kemenangan Sempurna Pada Laga Perdana IESF 2024