Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Sekolah Perlu Adaptasi Arsitektur Budaya

Foto : mar'up

 Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi (kanan) dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, di Jakarta, Kamis (25/11). Dedi menerima penyerahan penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bangunan sekolah perlu dsesuaikan dengan arsitektur budaya agar memiliki ciri khas. Demikian pandangan Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi, di Jakarta, Kamis (25/11). "Arsitektur itu kebudayaan. Jadi sekolah memiliki ciri khas masing-masing," ujarnya. Dia berharap, Kemendikbudristek memelopori gerakan tersebut.

Dia menjelaskan, meski pembangunan sekolah berkaitan dengan Kementerian PUPR, Kemendikbudristek bisa mengambil peran. Pembangunan sekolah jangan diseragamkan, tapi sesuai dengan budayanya. "Nanti rumah adat daerah bisa menjadi bentuk sekolah, sehingga Indonesia tidak kehilangan keanekaragaman," tutur dia.

Lebih jauh, Dedi menekankan, ke depan Indonesia menjadi bangsa dengan keanekaragaman dan kekayaan budaya. Menurutnya, sekolah harus mampu melestarikan segala bentuk seni dan budaya daerah untuk meningkatkan kreativitas siswa.

Dia memambahkan, selama ini kebudayaan tidak dipahami sebagai kesenian. Menurutnya, kebudayaan bersumber kearifan lingkungan yang bermuara pada ketahanan. "Kita akan tumbuh menjadi bangsa kaya. Setiap wilayah punya kekayaan," tandasnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengatakan pihaknya telah merencanakan saran tersebut. Kini tengah mempertimbangkan untuk menindaklanjuti konsepnya. "Ini sudah dalam rancangan dan mulai dibicarakan dengan Mendikbudristek. Arah pemikran kang Dedi semoga bisa diadopsi," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top