Sekjen PBB Serukan Aksi Tegas dalam Mengatasi Krisis di Afrika
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres tiba di Bandara Kazan, Rabu (23/10) untuk menghadiri KTT BRICS yang diselenggarakan di Kota Kazan pada 22-24 Oktober 2024.
Sementara itu, sebuah tim ilmuwan internasional yang mempelajari hubungan antara perubahan iklim dan cuaca ekstrem,pada hari Rabu (23/10), mengatakan hujan deras yang memicu banjir parah di Kamerun, Chad, Niger, Nigeria, dan Sudan dalam beberapa bulan terakhir, akan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan manusia.
Dikutip dari The Straits Times, menurut World Weather Attribution (WWA), pemanasan global membuat hujan musiman tahun ini sekitar 5-20 persen lebih deras di cekungan Niger dan Danau Chad.Curah hujan lebat seperti itu dapat terjadi setiap tahun jika pemanasan terus berlanjut.
"Curah hujan musim panas yang lebat telah menjadi hal biasa di Sudan, Nigeria, Niger, Kamerun, dan Chad," kata Izidine Pinto, Peneliti di Institut Meteorologi Kerajaan Belanda, dalam pernyataan WWA.
Banjir tahun ini menewaskan sekitar 1.500 orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi di Afrika Barat dan Tengah, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), curah hujan juga membanjiri bendungan di Nigeria dan Sudan.
Jika pemanasan global mencapai 2 derajat Celsius (3,6 derajat Fahrenheit), yang dapat terjadi paling cepat pada tahun 2050-an, hujan lebat seperti itu diperkirakan akan terjadi hampir setiap tahun di wilayah yang terkena dampak, yang menyerukan lebih banyak investasi dalam sistem peringatan dini dan peningkatan bendungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya