Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Sekjen PBB Mengutuk Keras Serangan Iran ke Israel

Foto : IRANIAN DEFENCE MINISTRY/AFP

Drone milik Iran yang digunakan untuk menyerang Israel.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan udara Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4) dan mendesak dihentikannya permusuhan.

"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan dari serangan besar-besaran yang diluncurkan terhadap Israel oleh Republik Islam Iran malam ini. Saya menyerukan agar permusuhan ini dihentikan segera," katanya dalam sebuah pernyataan.

Seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/4), Guterres mengatakan dirinya "sangat khawatir" atas "bahaya yang sangat nyata" dari eskalasi yang sangat menghancurkan di seluruh kawasan.

"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar dari berbagai front di Timur Tengah."

"Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak akan mampu mengatasi perang lagi," tambahnya.

Iran memulai serangan udara terhadap Israel pada Sabtu sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya.

Serangan Israel menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal tertinggi.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menjanjikan dukungan "kuat" untuk Israel setelah mengadakan pertemuan darurat dengan para pejabat tinggi keamanan.

"Saya baru saja bertemu dengan tim keamanan nasional saya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai serangan Iran terhadap Israel. Komitmen kami terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat," kata Biden di X, sambil mengunggah gambar pertemuan tersebut di Gedung Putih.

Sedangkan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak menyebut serangan tersebut sembrono. "Berisiko meningkatkan ketegangan dan mengganggu kestabilan kawasan. Iran sekali lagi menunjukkan niatnya untuk menabur kekacauan di negaranya sendiri."

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan, serangan itu adalah "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman besar terhadap keamanan regional," dalam pesannya di X.

Pertemuan Darurat

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Minggu (14/4), mengenai serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

"Pertemuan tersebut rencananya diadakan pada pukul 16.00 (2000 GMT) dan atas permintaan Israel," kata juru bicara Malta, yang memegang jabatan presiden bergilir DK PBB bulan ini, kepada media pada Sabtu (13/4) malam.

Dikutip dari Barron, utusan Israel untuk PBB, dalam suratnya kepada presiden Dewan Keamanan, menyebut serangan udara Iran sebagai "pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel."

"Hari ini, Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya lebih dari 200 (drone), rudal jelajah dan rudal balistik ke arah Israel," tulis Duta Besar Israel, Gilad Erdan.

Erdan menuntut agar Dewan Keamanan "mengutuk Iran atas pelanggaran berat ini" dan menetapkan Korps Garda Revolusi Islam (IGRC), angkatan bersenjata yang membela pemerintah revolusioner Teheran, sebagai organisasi teroris.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top