Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Sudan

Sekjen PBB Akui Telah Gagal Hentikan Perang

Foto : AFP/KARIM JAAFAR

Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

KHARTOUM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Rabu (03/05) mengakui telah gagal menghentikan perang agar tidak meletus di Sudan.

Selama hampir tiga pekan terakhir pertempuran terus berlangsung antara para jenderal yang berebut kekuasaan di negara itu. Pertempuran terbaru pun merusak upaya untuk memperkuat gencatan senjata.

Serangan udara kembali dilancarkan di ibu kota Sudan, Khartoum, dan kota-kota sekitarnya seperti Omdurman dan Bahri pada Rabu, bahkan ketika kedua belah pihak telah sepakat untuk memperpanjang rangkaian gencatan senjata.

Di Khartoum, jutaan orang masih berusaha mencari selamat dari amukan perang terbuka antara tentara yang menggunakan serangan udara dan artileri berat serta pasukan RSF yang mengambil posisi di lingkungan perumahan.

Guteres mengatakan, PBB terkejut oleh konflik tersebut karena badan dunia ini berharap negosiasi menuju transisi sipil akan berhasil. "Kami dan banyak pihak lainnya tidak mengharapkan ini terjadi, kami dapat mengatakan kami gagal menghindari terjadinya (perang) ini," kata Guterres kepada wartawan di Nairobi. "Sebuah negara seperti Sudan, yang telah sangat menderita, tidak akan mampu menanggung perebutan kekuasaan antara dua orang," imbuh dia.

Pertempuran sengit di wilayah perkotaan pecah pada 15 April antara pemimpin de facto Sudan yakni Abdel Fattah al-Burhan yang memimpin tentara reguler, dan wakilnya yang sekaligus adalah saingannya Mohamed Hamdan Daglo, yang membelot dan mengepalai pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Penjarahan

Sementara itu PBB akan terus mendesak para pihak yang bertikai di Sudan untuk membuka koridor kemanusiaan guna mengirimkan bantuan, setelah adanya laporan bahwa bantuan bahan makanan dijarah di beberapa bagian negara itu.

Martin Griffiths, kepala PBB untuk urusan kemanusiaan, pada Rabu melaporkan, enam truk berisi bantuan pangan milik Program Pangan Dunia (WFP) telah dijarah di wilayah barat Darfur, Sudan. Penjarahan tetap terjadi meski ada jaminan keselamatan dan keamanan dari para pihak yang berperang.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan 17.000 ton bantuan bahan makanan telah dijarah di berbagai tempat termasuk di Khartoum dan Darfur. AFP/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top