Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Sekjen NATO Dukung Ukraina yang Bersiap Lancarkan Serangan Balasan

Foto : ISTIMEWA

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengunjungi pameran kendaraan militer Russia yang hancur akibat perang, di Kiev, Ukraina, Kami (20/4).

A   A   A   Pengaturan Font

KIEV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, pada Kamis (20/4), mengunjungi Kiev untuk pertama kalinya sejak invasi besar-besaran Russia guna menunjukkan dukungan kepada Ukraina yang tengah bersiap melancarkan serangan balasan.

Stoltenberg memberikan penghormatan kepada tentara Ukraina yang gugur dalam perang dan meninjau peralatan militer rusak milik Russia yang dipajang di alun-alun Ibu Kota itu.

Seperti dikutip dari Antara, Sekjen NATO itu memasuki kendaraan untuk pergi setelah acara tersebut.

Invasi Russia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 telah menewaskan ribuan orang, menyengsarakan jutaan orang, menghancurkan kota-kota, dan meluluhlantakkan perekonomian Ukraina.

NATO mendukung Ukraina, di mana negara-negara anggota pakta militer itu mengirimkan senjata, tetapi tidak mengirimkan pasukan tempur.

Lewat Jalur Cepat

Ukraina melihat masa depannya berada dalam aliansi NATO. September tahun lalu mereka mengajukan lamaran menjadi anggota NATO lewat jalur cepat setelah Russia mencaplok empat wilayahnya yang sebagian diduduki pasukan Russia.

Russia menganggap NATO sebagai aliansi militer musuh, yang melanggar apa yang dianggap Russia sebagai ruang lingkup pengaruhnya. Ukraina memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pimpinan Russia pada 1991.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Russia, Sergey Shoigu, mengatakan Russia telah menyerahkan sistem rudal jarak pendek Iskander kepada Belarus yang bisa meluncurkan baik rudal konvensional maupun nuklir. "Sistem rudal operasional taktis Iskander-M diserahkan kepada Angkatan Bersenjata Belarus. Sistem itu mampu meluncurkan rudal konvensional dan nuklir," kata Shoigu.

Shoigu mengatakan personel Belarus tengah berlatih mengoperasikan Iskander di salah satu tempat pelatihan militer Russia. Sejumlah pesawat militer tempur Belarus memiliki kemampuan menyerang sasaran musuh dengan rudal nuklir.

Menurut Shoigu, NATO meningkatkan kesiapan tempurnya dan mengintensifkan aktivitasnya dekat perbatasan Russia dan Belarus.

Dia juga menyebutkan bergabungnya Finlandia dalam NATO berpotensi memperluas perang antara Russia dan Ukraina.

Presiden Russia, Vladimir Putin, telah mengumumkan bahwa Russia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus senjata nuklir taktis di Belarus yang bertetangga dengan Russia. Rencana itu memicu kecaman keras dari komunitas internasional.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belarus berkata kepada kantor berita TASS, bahwa pihaknya tidak melanggar perjanjian non proliferasi nuklir hanya karena menjadi tempat penggelaran senjata nuklir Russia.

Belarus berkilah penggelaran senjata nuklir Russia adalah jawaban terhadap berbagai yang dilakukan Barat selama bertahun-tahun.

Lebih jauh, Stoltenberg mengatakan pernyataan Russia yang menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus menunjukkan bahwa pernyataan bersama Russia-Tiongkok beberapa hari sebelumnya hanyalah "janji kosong".

Putin mengumumkan rencana itu hanya beberapa hari setelah Russia dan Tiongkok menyatakan bersama bahwa negara-negara seharusnya tidak menempatkan persenjataan nuklir di luar perbatasannya, kata Stoltenberg, dalam jumpa pers di markas besar NATO di Brussels.

Stoltenberg menyebut pernyataan hanya "janji kosong dan apa yang seharusnya kita perhatikan dengan saksama adalah yang sedang dilakukan Russia".

Stoltenber menyatakan NATO tidak melihat tanda-tanda Russia mengikuti apa yang telah diumumkan Putin.

Namun, Stoltenberg menilai Russia semakin lama semakin bergantung kepada Tiongkok, sebagian akibat dampak sanksi internasional yang diterapkan terhadap Moskwa akibat perang di Ukraina. "Perdagangan dengan Tiongkok menjadi semakin penting bagi Russia," kata Stoltenberg.

Stoltenberg juga mengulangi seruannya agar wartawan Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang ditangkap di Russia agar segera dibebaskan. "Ini soal kebebasan pers," kata Stoltenberg.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top