Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 07 Okt 2020, 05:00 WIB

Sekitar 14 Juta Ton Mikroplastik Ditemukan di Dasar Laut

Foto: Antara

CANBERRA,-- Lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia menemukan bahwa terdapat sekitar 14 juta ton potongan plastik berukuran kecil di dasar laut.

Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada Selasa (6/10) menerbitkan perkiraan global pertama di dunia mengenai skala pencemaran mikroplastik di laut dalam.

Dengan menganalisis sampel yang dikumpulkan sebuah kapal selam robotik dari sejumlah lokasi terpencil di sekitar pesisir selatan Australia, mereka menemukan bahwa tingkat pencemaran di dasar laut dua kali lipat dari tingkat pencemaran di permukaan.

Jumlah mikroplastik yang terdeteksi 25 kali lebih tinggi dibanding studi-studi terdahulu tentang laut dalam.

Para peneliti memperluas data dari temuan mereka dan penelitian lain di seluruh dunia dan memperkirakan bahwa secara global, dasar laut menampung sekitar 14 juta ton mikroplastik.

"Sampah plastik yang berakhir di lautan rusak dan hancur, kemudian menjadi mikroplastik," ujar Justine Barrett, penulis utama studi dari unit Laut dan Atmosfer CSIRO, dalam pernyataan pers.

"Penelitian kami menyajikan perkiraan global pertama tentang jumlah mikroplastik yang ada di dasar laut," katanya.

"Bahkan laut dalam pun rentan terhadap masalah polusi plastik," imbuh Barrett.

Lebih lanjut dia mengatakan, "Hasilnya menunjukkan bahwa mikroplastik memang tenggelam ke dasar laut."

Denise Hardesty, ilmuwan penelitian utama CSIRO yang turut menulis perkiraan itu, menuturkan bahwa polusi plastik di laut dunia merupakan isu lingkungan yang sudah disadari dunia, dengan hasil yang mengindikasikan perlunya segera menghasilkan solusi efektif bagi polusi plastik.

"Ini akan membantu penyusunan strategi pengelolaan limbah serta menciptakan perubahan perilaku dan peluang untuk mencegah plastik maupun sampah lainnya memasuki lingkungan kita," papar Hardesty.

"Kita semua bisa membantu mengurangi plastik yang berakhir di lautan dengan cara menghindari penggunaan plastik sekali pakai, mendukung industri daur ulang dan limbah Australia, serta membuang sampah dengan bijak agar sampah tidak berakhir di lingkungan kita."Ant/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.