Sabtu, 16 Nov 2024, 06:25 WIB

Sejuknya Kabut Tipis di Desa Nglinggo

Foto: Desa Wisata Nglinggo

Pegunungan Menoreh menjadikan bentang alam Kulon Progo menjadi indah. Membentang gagah dari selatan ke utara, menciptakan pemandangan indah baik di puncak maupun di kakinya, mengilhami bagi pendirian desa wisata.

1731684409_d2ef1342361ec044cd79.jpg

Di sekitar Pegunungan Menoreh terdapat beberapa desa wisata, seperti Desa Wisata Nglinggo, Banjarsari, Jatimulyo, Tinalah, dan Sermo Hargowilis. Desa-desa wisata ini umumnya menawarkan pemandangan pegunungan, dengan lanskap dataran rendah di sisi timur.

Dari sekian desa wisata tersebut Desa Wisata Nglinggo mungkin yang paling menarik. Destinasi wisata ini berada di kawasan Desa Pagerharjo, Kepanewon (Kecamatan) Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Nglinggo berbatasan dengan dengan Kecamatan Salaman yang masuk wilayah Kabupaten Magelang sementara bagian selatan desa berbatasan dengan Dukuh Plono dan Dukuh Ngemplak, Kabupaten Kulon Progo. Sementara itu, bagian timur Desa Wisata Nglinggo berbatasan dengan Dukuh Ngargosari dan di bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Loano di Kabupaten Purworejo.

Daya tarik Desa Wisata Nglinggo adalah adanya kebun teh. Kebun Teh Nglinggo demikian disebut merupakan satu-satunya di DIY, itulah mengapa tempat ini sering dikunjungi oleh masyarakat di provinsi ini yang penasaran. Dengan luas yang tidak seberapa dibandingkan dengan kebun teh lain di luar provinsi ini, namun cukup menjadi oase bagi mereka yang merindukan suasana kebun teh.

Berada pada ketinggian 900 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), di sini pengunjung bisa trekking melewati lereng-lereng berundak yang tertutup permadani hijau. Memandang bentang alam di sekitarnya dari titik tertinggi di kebun teh dapat menyegarkan pikiran mereka yang datang.

Dengan ketinggian tersebut udara di Desa Wisata Nglinggo, menjadi cukup sejuk. Hampir setiap hari tempat ini diselimuti kabut tipis yang membawa uap air. Semakin sore kabut ini akan semakin menebal membuat udara menjadi semakin dingin.

Sejarah Desa Wisata Nglinggo tidak dapat dipisahkan dari kisah kepahlawanan Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa yang terjadi dari 1825-1830. Menurut cerita turun temurun yang dipercaya masyarakat setempat, dahulu ada tiga orang prajurit pengikut Pangeran Diponegoro yang menyusun strategi tidak jauh dari Desa Nglinggo.

Tiga prajurit dimaksud adalah Ki Linggo Manik, Ki Dalem Tanu, dan Ki Gagak Roban. Untuk mengenang para prajurit tersebut, akhirnya nama Ki Linggo Manik yang dianggap sebagai pemimpin, diabadikan menjadi nama sebuah desa yang kini telah menjelma menjadi kawasan wisata dengan pemandangan menawan.

Selain Puncak Nglinggo yang berada di kawasan kebun teh, masih ada dua puncak lain di sisi utara yang menyuguhkan indahnya pemandangan dari ketinggian. Keduanya merupakan puncak dari Gunung Kukusan yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Magelang, hanya beberapa ratus meter dari Kebun Teh Nglinggo.

Berkunjung ke Desa Wisata Nglinggo selain menikmati kebun teh, wisatawan juga dapat merasakan sensasi naik kendaraan berpenggerak empat roda menyusuri jalanan berbatu, jalanan sempit, hingga medan ekstrem di tengah lebatnya hutan Pinus. Pengelola offroad Nglinggo menawarkan beberapa paket offroad yang harganya cukup terjangkau bagi wisatawan.  hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan: