
Sejarah 6 Desember: Pembantaian Buruh Perkebunan Pisang di Kolombia

Pekerja industri pisang di United Fruit Company.
Josefa María, yang bekerja dari Ciénaga untuk mendukung pemogokan, mencatat bahwa militer sengaja meninggalkan sembilan mayat mayat sesuai jumlah tuntutan yang diajukan para pekerja.
Setelah pembantaian tersebut, banyak pekerja melarikan diri, mencari perlindungan di pegunungan terdekat. Tetapi banyak pekerja memilih tetap tinggal dan berusaha membalas pembunuhan rekan mereka.
Sementara itu, militer Kolombia dan United Fruit Company tidak berhenti menganiaya para pekerja.
Enam minggu kemudian, kedutaan AS di Bogotá melaporkan bahwa "jumlah penyerang yang dibunuh oleh militer Kolombia melebihi seribu."

Tidak diketahui berapa banyak yang tewas dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Banana Massacre, tetapi sejarawan memperkirakan sebanyak 47 orang dalam baku tembak dan hingga dua ribu korban jiwa berjatuhan dalam kerusuhan setelahnya, ketika pemerintah dan perusahaan menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menindak para pembangkang.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya