Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 3 Januari: Marvin Stone Temukan dan Patenkan Sedotan

Foto : Freepik

Ilustrasi sedotan sekali pakai.

A   A   A   Pengaturan Font

Siapa yang tak kenal sedotan. Maraknya outlet yang menjajakan minuman manis dewasa ini kian membuat penggunaan sedotan pun semakin merebak. Bentuk dan bahannya juga semakin beragam mulai dari plastik, stainless steel, bahkan kayu.

Sedotan telah membuat kita dapat menyeruput minuman tanpa mengubah rasa minuman tersebut. Padahal, dahulu kala orang-orang harus merasa efek buruk penggunaan sedotan yang malah mengubah rasa minuman mereka.

Tepat hari ini, 3 Januari 1888, ide pembuatan sedotan lahir dari pemikiran cerdas Marvin Stone. Sejak 134 tahun yang lalu, pria kelahiran 1842 itu menjadi terkenal sebagai penemu yang berhasil menemukan, mematenkan, dan memproduksi sedotan minuman kertas pertama.

Kelahiran sedotan kala itu lahir dari kebencian Stone terhadap sedotan panjang yang terbuat dari gandum hitam alami untuk menyedot julep mintnya, yakni koktail berbahan daun mint yang menggunakan alkohol.

Kebencian Stone bukan berasal dari bentuknya yang panjang, melainkan rasa rumput dan apek yang dihadirkan sedotan ketika Stone menyeruput minumannya.

Merangkum The Washington Post, pada 1880-an para pria menyeruput wiski mereka dengan sedotan gandum tersebut yang menghasilkan rasa rumput pada apapun yang mereka minum.

Stone yang tidak memiliki banyak kesabaran dalam hal ini, kemudian melakukan sesuatu yang dihargai miliaran orang di seluruh dunia dalam 130 tahun sejak itu. Dia membuat kembali sedotan.

Dalam percobaan pertamanya, Stone melilitkan kertas di sekitar pensil untuk membuat tabung tipis, kemudian mengeluarkan pensil dari salah satu ujungnya, dan mengoleskan lem di antara potongan-potongan itu.

Stone menyempurnakannya dengan membuat mesin untuk menggulung kertas menjadi tabung dan melapisi bagian luarnya dengan lilin parafin agar tidak meleleh di bourbon.

Dia membawa persediaan sedotan ke kedai favoritnya, sebuah bar di Ninth Street NW bernama Aman's, dan meminta pemiliknya untuk menyimpan sedotan buatannya untuk meminum julep mint kesukaannya. Saat itulah banyak orang yang menginginkan sedotan buatan Stone.

Stone kemudian mendirikan pabrik sedotan bernama Stone Straw yang dicatat menjadi perusahaan swasta terbesar di Washington pada 1890-an.

Hingga dewasa ini, sedotan masih digandrungi masyarakat. Penemuan Stone telah membuat kita dapat mengonsumsi minuman dengan mudah tanpa mengubah rasa minuman tersebut.

Sedotan juga membantu mereka yang tidak bisa meminum minuman dingin secara langsung karena sejumlah masalah gigi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top