Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 13 Februari: Penemuan 4 Gulungan Laut Mati Bersejarah di Israel

Foto : AP

Sebuah fragmen dari Gulungan Laut Mati di laboratorium konservasi Otoritas Kepurbakalaan Israel di Yerusalem, 19 Oktober 2010.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Haaretz, Mar Samuel kemudian memasang iklan kecil di Wall Street Journal yang mengumumkan penjualan "The Four Dead Sea Scrolls Biblical Manuscripts" yang berasal dari setidaknya 200 SM," pada 1 Juni 1954.

Saat itu, Yigael Yadin yang merupakan putra Eliezer Sukenik, yang juga merupakan seorang arkeolog, sekaligus mantan kepala staf Angkatan Pertahanan Israel, mengatur agar teman-teman non-Israel dapat memeriksa gulungan yang ditawarkan oleh Mar Samuel, yang saat itu adalah primata Gereja Ortodoks Suriah di AS.

Setelah keasliannya diverifikasi, Yadin dan rekannya di Universitas Ibrani, membeli empat gulungan seharga USD 250.000, yang disediakan oleh pengusaha dan dermawan Yahudi-Amerika bernama D. Samuel Gottesman. Mereka kemudian diterbangkan ke Israel, masing-masing dengan pesawat terpisah.

Melansir Haaretz, keempat gulungan terakhir itu adalah: Gulungan Besar Yesaya; gulungan Buku Pedoman Disiplin, yang kemudian dipahami sebagai dua dokumen terpisah yang berhubungan dengan komunitas yang menulisnya; gulungan Komentar Habakuk, sebuah dokumen eskatologis yang mengutip Habakuk; dan Genesis Apocryphon, sebuah teks apokaliptik yang membayangkan percakapan antara Lamech dan putranya, Nuh.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top